Rencana Pembangunan TNI 2025–2029: Targetkan 750 Batalyon AD, 5 Armada AL, dan 33 Satrad AU

Oleh: Bachtiarudin Alam
Sabtu, 01 November 2025 | 13:45 WIB
Kemenko Polkam melaksanakan rakor untuk membahas rencana pembangunan kekuatan TNI selama 2025–2029. (Foto/Istimewa)
Kemenko Polkam melaksanakan rakor untuk membahas rencana pembangunan kekuatan TNI selama 2025–2029. (Foto/Istimewa)

BeritaNasional.com - Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) telah melaksanakan rapat koordinasi (rakor) untuk membahas rencana pembangunan kekuatan TNI selama periode 2025–2029. 

Pembahasan dimulai dari penambahan satuan, pasukan, dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk tiga matra TNI sebagaimana keterangan resmi Kemenko Polkam yang dikutip pada Jumat (31/10/2025), 

”Kemenko Polkam memastikan arah pembangunan kekuatan TNI tahun 2025–2029 berjalan terpadu dan sejalan dengan kebijakan pertahanan nasional yang diamanatkan dalam RPJMN,” kata Asdep Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerja Sama Pertahanan Kemenko Polkam Brigjen TNI (Mar) Kresno Pratowo.

Sesuai amanat RPJMN 2025–2029, pemerintah turut mendukung penuh implementasi konsep Optimum Essential Force (OEF). Tujuannya, mewujudkan kekuatan ideal TNI mulai dari alat peralatan pertahanan dan keamanan (Alpalhankam), pangkalan, dan personel.

Selain itu, rakor tersebut dimaksudkan untuk menyelaraskan kebijakan pembangunan postur pertahanan negara dengan memastikan perencanaan antar-matra berjalan terintegrasi serta mengidentifikasi berbagai peluang, kendala, dan kebutuhan. 

“Dalam rapat tersebut dibahas mengenai arah pembangunan kekuatan pertahanan nasional dengan menitikberatkan pada strategi pertahanan pulau-pulau besar dan pulau-pulau strategis,” imbuhnya.

Kemudian, pembangunan kekuatan pertahanan diarahkan pada pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) untuk memperkuat kemampuan pertahanan mandiri. Berikut perinciannya:

- TNI AD fokus pada penguatan pertahanan darat di wilayah perbatasan seperti Papua, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur, dan menargetkan pembentukan 750 Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) hingga 2029. 

- TNI AL berencana membentuk 5 Komando Armada (Koarmada) dan 15 Komando Daerah Maritim (Kodaeral), serta meningkatkan modernisasi sarana dan prasarana kapal.

- TNI AU menargetkan pembentukan 33 Satuan Radar (Satrad) hingga 2029 serta pengembangan Satuan Antariksa di bawah Kohanudnas untuk memperkuat sistem pertahanan udara nasional.

- Penguatan lainnya, mulai dari rencana satuan siber dan nuklir-biologi-kimia (nubika) sebagai respons atas meningkatnya ancaman nonkonvensional. Penambahan alutsista strategis termasuk kapal selam dan radar pertahanan udara.

- Lalu, integrasi sistem pertahanan berbasis Network Centric Warfare dan peningkatan interoperabilitas antar-matra, tantangan penyediaan lahan untuk pembangunan satuan dan pangkalan baru, terutama di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: