KPK Sita Rp1 Miliar Dalam OTT di Riau
    BeritaNasional.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang lebih dari Rp 1 miliar dalam operasi rangkap tangan (OTT) yang dilaksanakan di Provinsi Riau.
Selain mengamankan 10 pihak di Riau, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan, pihaknya turut mengamankan uang yang terdiri dari pecahan rupiah dan valas.
"Tim juga mengamankan barang bukti sejumlah uang dalam bentuk Rupiah, US Dollar, dan Pounsterling. Jika dirupiahkan lebih dari Rp 1 miliar," ujar Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025).
Teranyar, KPK diketahui telah menerbangkan 9 orang ke Gedung Merah Putih. Delapan diantaranya telah diperiksa sedangkan satu orang lagi masih dalam perjalanan.
Tiga di antaranya adalah Gubernur Riau Abdul Wahid, Kadis PUPR PKPP Provinsi Riau Arif Setiawan, dan Sekretaris Dinas PUPR PKPP Ferry Yunandar.
Sebagai informasi, KPK melaksanakan (OTT) pada Senin (3/11/2025). Menurut Budi, tim penyidik masih bekerja di lapangan dan proses pemeriksaan awal terhadap pihak-pihak yang diamankan tengah dilakukan.
 
“Tim masih di lapangan dan masih terus berprogres, jadi nanti kita akan terus update perkembangannya,” katanya.
 
Budi menjelaskan bahwa sebagian dari pihak yang diamankan merupakan penyelenggara negara. Namun, KPK belum dapat merinci siapa saja yang terjaring dalam OTT tersebut.
 
“Dari 10 orang tersebut, pihak-pihak yang diamankan dari pihak-pihak penyelenggara negara. Jadi nanti kami akan update juga siapa saja yang diamankan,” tutur Budi.
 
Saat ditanya mengenai kabar yang beredar di media lokal terkait dugaan keterlibatan pejabat Dinas PUPR, Budi belum dapat memberikan konfirmasi lebih jauh.
 
“Terkait dengan perkaranya, terkait dengan apa begitu ya, di bidang apa, kemudian konstruksinya seperti apa,” ucapnya.
 
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memastikan Gubernur Abdul Wahid tidak terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
 
Plt Kepala Diskominfotik Riau, Teza Darsa mengatakan pimpinannya tersebut dibawa KPK hanya untuk dimintai keterangan saja.
"Informasi yang kami dapat Pak Gubernur hanya dimintai keterangan, bukan di OTT," ujar Teza.
Pemprov Riau juga mengungkapkan Wahid sempat memimpin rapat di Rumah Dinas Jalan Diponegoro yang diikuti sejumlah dinas dan kepala daerah sebelum ada operasi senyap KPK.
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 7 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 21 jam yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 5 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 16 jam yang lalu
       
    






