Ini Tantangan Pendidikan di Kawasan Transmigrasi Kabupaten Merauke
    BeritaNasional.com - Pendidikan, sebagai aspek krusial dalam perkembangan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup, termasuk di kawasan transmigrasi, menghadapi tantangan serius di daerah perbatasan. Salah satu daerah yang mengalami permasalahan ini adalah Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke, yang termasuk dalam Kawasan Transmigrasi Muting.
Fasilitas sekolah yang belum memadai menjadi isu utama, meliputi kekurangan ruang kelas pada jenjang pendidikan dasar dan ketiadaan Sekolah Menengah Atas (SMA). Kepala Distrik Elikobel Azis menyoroti kondisi ruang kelas di tingkat Sekolah Dasar (SD).
"Sebagian besar sekolah dasar di sini hanya memiliki tiga ruang kelas sehingga satu kelas diisi dua rombongan kelas. Hal itu tentunya membuat kegiatan belajar mengajar menjadi kurang optimal," ujar Azis melalui keterangan yang diterima di Jakarta pada Selasa (4/11/2025).
”Sebagian besar sekolah dasar di sini hanya memiliki tiga ruang kelas sehingga satu kelas diisi dua rombongan kelas. Hal itu tentunya membuat kegiatan belajar mengajar menjadi kurang optimal. Lebih baik satu rombongan kelas menempati satu kelas tersendiri supaya lebih kondusif belajarnya,” lanjutnya.
Temuan dari Tim Ekspedisi Patriot Universitas Indonesia (UI) juga menguatkan masalah ini. SD di Kampung Bupul serta SMP di Kampung Sipias dan Kampung Bouwer masih kekurangan ruang kelas. Sekat berupa triplek yang ada pun tidak kedap suara, sangat mengganggu proses belajar mengajar (KBM).
Selain masalah di tingkat dasar, ketiadaan SMA di Distrik Elikobel juga berpengaruh terhadap tingkat partisipasi pendidikan masyarakat. Meskipun distrik tersebut memiliki 12 SD dan 2 SMP Negeri, jumlah siswa yang terus bertambah setiap tahun tidak tertampung sepenuhnya oleh SMK Pertanian yang ada.
Siswa lulusan SMP di Distrik Elikobel terpaksa harus bersekolah jauh dari tempat tinggal mereka, seperti ke SMAN 1 Muting atau SMAN 1 Ulilin.
Jarak yang mencapai 40-50 km dengan waktu tempuh 1-2 jam membuat para siswa harus menginap, baik di asrama (SMAN 1 Muting) maupun di rumah saudara/kerabat (SMAN 1 Ulilin) karena ketiadaan transportasi umum.
Kondisi SMAN 1 Ulilin pun tak luput dari masalah. Salah satu guru di sana mengungkapkan adanya kepadatan siswa yang melebihi kapasitas kelas.
”SMAN 1 Ulilin ini termasuk sekolah baru dua tahun berdiri, tetapi antusias masyarakat sangat tinggi. Tidak hanya siswa dari Distrik Ulilin, sebagian siswa juga berasal dari Distrik Elikobel. Antusias masyarakat yang tinggi ini membuat sekolah tidak kuasa menolak walau berimbas pada kelebihan rombongan belajar dalam satu kelasnya,” ujar salah satu guru di SMAN 1 Ulilin.
Satu kelas di SMAN 1 Ulilin bahkan dapat diisi oleh 45 siswa, yang menjadikan kondisi KBM tidak kondusif dan kurang ideal.
Mengingat jumlah anak sekolah yang terus meningkat, masyarakat Distrik Elikobel melalui aparat kampung dan distrik menyuarakan harapan mereka untuk segera dibangunnya infrastruktur SMA. Harapan ini disampaikan saat diskusi kelompok terpumpun bersama Tim Ekspedisi Patriot UI pada 4 Oktober 2025 di Aula Kampung Bupul Indah.
Kampung Bunggay diajukan sebagai lokasi pembangunan karena posisinya yang strategis di tengah-tengah distrik, yang dapat menjangkau seluruh siswa sehingga jarak antara rumah dan sekolah tidak terlalu jauh.
Penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai sangat vital untuk menunjang proses KBM dan meningkatkan kualitas pendidikan di kawasan transmigrasi, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.
Seluruh aparat berharap agar Tim Ekspedisi Patriot UI dapat melaporkan kebutuhan mendesak ini, terutama pembangunan SMA, kepada Kementerian Transmigrasi yang menaungi Kawasan Transmigrasi Muting. Hal ini lantaran mereka menilai harapan tersebut minim untuk direalisasikan oleh pemerintah daerah karena keterbatasan anggaran dan kuota.
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 8 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 22 jam yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 6 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 17 jam yang lalu







