60 Orang Tewas Akibat Serangan Teror di Moskow
Indonesiaglobe.id - Setidaknya 60 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan teror terburuk di Rusia selama bertahun-tahun. Ini terjadi ketika sejumlah orang bersenjata yang mengenakan seragam tempur melepaskan tembakan dan ledakan di gedung konser besar di pinggiran kota Moskow, Rusia.
Dikutip dari The Guardian, Kantor berita negara Ria pada hari Sabtu mengutip juru bicara Komite Investigasi Rusia mengatakan, masih terlalu dini untuk mengatakan bagaimana nasib para penyerang. Dalam laporan sebelumnya pihak berwenang mengatakan sedikitnya 145 orang terluka.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Jumat malam di Moskow dalam sebuah postingan di Telegram. ISIS mengklaim berhasil melarikan diri usai melakukan serangan mematikan. Seorang pejabat AS mengatakan, Washington memiliki informasi intelijen yang mengkonfirmasi klaim ISIS.
Foto-foto menunjukkan Balai Kota Crocus dilalap api ketika muncul video menunjukkan setidaknya empat pria bersenjata melepaskan tembakan dengan senjata otomatis ketika warga Rusia yang panik melarikan diri untuk menyelamatkan nyawa mereka.
Dikutip dari VOA, Kantor berita Amaq melalui Telegram mengatakan ISIS, kelompok militan yang pernah berusaha menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Video yang terverifikasi menunjukkan orang-orang yang duduk di aula di Balai Kota Crocus bergegas menuju pintu keluar ketika tembakan berulang kali bergema di tengah teriakan. Video lain menunjukkan sejumlah pria menembaki sekelompok orang. Beberapa korban tergeletak tak bergerak penuh genangan darah.
"Tiba-tiba ada ledakan di belakang kami, tembakan. Ada ledakan, dan saya tidak tahu apa itu," kata seorang saksi mata, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
"Banyak orang terinjak-injak. Semua orang berlari ke eskalator," kata saksi mata.
Di Balai Kota Crocus, api membubung ke langit, dan gumpalan asap hitam membubung di atas lokasi saat ratusan lampu biru dari kendaraan darurat menyala di malam hari.
Sebuah foto buram yang diterbitkan oleh beberapa media Rusia menunjukkan dua orang yang diduga penyerang berada di dalam mobil putih.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, insiden itu adalah “serangan teroris berdarah” yang harus dikutuk oleh seluruh dunia.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu