Demokrat Dorong Revisi Undang-Undang Pemilu

Oleh: Ahda Bayhaqi
Minggu, 24 Maret 2024 | 06:00 WIB
Bukber Demokrat (Indonesiaglobe/Ahda)
Bukber Demokrat (Indonesiaglobe/Ahda)

Indonesiaglobe.id - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta anggota DPR dari Fraksi Demokrat untuk mendorong revisi UU Pemilu. AHY berpesan supaya revisi UU Pemilu diutamakan dibanding undang-undang lainnya.

Sebab, AHY memiliki kekhawatiran soal maraknya jual beli suara di Pemilu 2024. Karena itu, perlu ada perbaikan sistem pemilu ke depan.

"Ini sebuah concern bersama yang harus kita kawal. Jadi nanti kalau sudah tenang semuanya, bersama teman teman fraksi DPR RI ke depan kita bicara bagaimana kita memperbaiki sistem pemilu. Sebelum bicara perubahan undang-undang yang lain bicarakan ini dulu," ujar AHY saat Silaturahmi dan Buka Puasa Partai Demokrat di Four Season, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (23/3/2024).

Fenomena jual beli suara di Pemilu 2024 menurut AHY sudah sangat gawat melebihi tahun-tahun sebelumnya. Untuk mendapatkan satu kursi parlemen maka perlu menyiapkan uang yang besar.

"Fenomena vote buying, politik uang memang bukan fenomena yang baru, betul. Tapi kali ini tahun 2024 ini ugal-ugalan luar biasa. Dari mana kita harus bisa menyiapkan uang luar biasa besar itu untuk mempertahankan kursi untuk mendapatkan kursi," kata AHY.

"Kalau kemudian ini tidak berubah lima tahun lagi 10 tahun lagi, berapa cost yang harus dikeluarkan oleh seorang anggota seorang calon anggota DPR untuk mempertahankan atau mendapatkan kursinya. Berapa kira-kira? kemudian dari mana uang itu," lanjutnya.

Menurut AHY, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat perlu untuk menghadapi jual beli suara. Namun, tidak sepenuhnya masyarakat disalahkan. Karena itu hanya insting mereka sebagai manusia untuk bertahan hidup. Masyarakat yang miskin butuh uang untuk bertahan hidup.

"Jadi kalau kita ingin mengikis, saya tidak pernah mengatakan menghilangkan 100 persen karena pasti ada saja. Paling tidak mengikis secara signifikan secara drastis politik uang ini. Pertama dan utama mari sama-sama Demokrat memperjuangkan kesejahteraan masyarakatnya untuk kita semua bersama elemen bangsa lainnya," kata AHY.

Menteri ATR/BPN ini mengaku sudah berbicara dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Ketua umum Partai Gerindra ini memiliki kekhawatiran yang sama. Bahwa jangan kemiskinan dipertahankan, karena akan semakin ramai jual beli suara.

"Kalau kemiskinan dipertahankan, politik vote buying akan merajalela. Jadi ini perlu jadi atensi kita bersama. Dan saya telah berbicara intens dengan Pak Prabowo Subianto yang setuju beliau sangat setuju karena beliau juga merasakan hal yang sama dan Gerindra mengalami nasib yang tidak jauh berbeda. Artinya di luar ekspektasi yang telah ditargetkan sebelumnya," kata AHY.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: