Momen Heru Budi Curhat di Hadapan AHY: Beban di DKI Berat, Pak

Oleh: Lydia Fransisca
Selasa, 02 April 2024 | 13:30 WIB
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (dua dari kanan) bersama Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (tengah). (Indonesiaglobe/Lydia Fransisca
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (dua dari kanan) bersama Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (tengah). (Indonesiaglobe/Lydia Fransisca

Indonesiaglobe.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberikan sambutan pada acara Deklarasi Kota Administrasi Jakarta Selatan sebagai kota lengkap dan implementasi layanan sertifikat elektronik serta penyerahan sertifikat tanah aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Selasa (2/4/2024).

Dalam agenda tersebut, hadir Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Balai Kota DKI Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Heru sempat mencurahkan isi hatinya. Dia berkelakar memimpin Jakarta itu berat.

"Kalau di DKI itu, bebannya berat, Pak. Inflasi sedikit, Pj gubernur disorot. (Berkontribusi) menyumbang 27 persen inflasi (dari nasional)," kata Heru dalam sambutannya.

Selain itu, Heru bercerita soal banjir yang kerap terjadi belakangan ini. Padahal, menurut dia, banjir itu dapat surut dalam waktu cepat, tetapi tetap diviralkan.

"Banjir semata kaki, ribut. Padahal, cepat surut. Itu beban-beban yang saya senang saja, berarti yang memviralkan itu adalah yang sayang dengan Pemda DKI," ujar Heru.

Bukan hanya itu, Heru mengungkapkan bahwa hari ini dirinya menertibkan pemalak di Jakarta Timur dan tindak lanjut dari aksi tawuran di Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Termasuk pagi hari ini, ada pemalak di sekitar Jakarta Timur. Masuk viral dan saya tertibkan, ada empat warga yang memalak itu. Ternyata, setelah kami tangkap, kami sampaikan ke polsek. Saya minta urinenya dicek. Ternyata, ada sesuatu di urine tersebut," ungkap Heru.

"Dan, hal ini kebetulan ada media. Saya tidak toleransi terhadap masyarakat yang seperti itu. Kemarin ada di Kemayoran, tawuran. Saya minta dinas pendidikan dan trantib (satpol PP) untuk dicabut KJP-nya. Kalau dia mahasiswa, dicabut KJMU," tambahnya.

Lebih lanjut, Heru mengimbau masyarakat untuk tidak mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat lain di Jakarta.

"Tidak ada masyarakat di Jakarta mengganggu masyarakat yang menjalankan ibadah puasa dan menjalankan aktivitas ekonomi. Kami bersama polda dan kodam akan menindak tegas hal itu," tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: