5 Tips Hindari Chat Penipuan saat Belanja Online Jelang Lebaran, Wajib Tahu

Oleh: Tarmizi Hamdi
Sabtu, 06 April 2024 | 22:00 WIB
Ilustrasi chat penipuan via online. (Foto: Freepik)
Ilustrasi chat penipuan via online. (Foto: Freepik)

BeritaNasional.com - Menjelang Lebaran, konsumen yang berbelanja online makin meningkat. Akibatnya, dibutuhkan waktu yang lama agar barang dari kurir dapat diterima oleh konsumen.

Siapa sangka, ada bahaya penipuan yang dapat mengintai konsumen dengan modus chat yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Dilansir dari platform belanja daring Blibli di Jakarta, Sabtu (6/4), dalam penipuan melalui chat pesan instan yang lazim disebut sniffing, penipu yang menyamar menjadi kurir mengirimkan pesan singkat yang ditulis sebagai resi dengan berkas berformat APK.

Sekilas berkas yang dikirim melalui chat tersebut meyakinkan karena pratinjau seringkali memuat logo perusahaan logistik untuk mengecoh korban.

Namun, jika berkas diunduh atau diklik, maka malware akan terpasang di ponsel sehingga penipu bisa meretas data-data penting, termasuk akun dompet digital dan rekening bank.

Blibli membagikan lima cara berikut untuk menghindari chat penipuan saat menggunakan platform belanja online menjelang Lebaran.

1. Tidak apatis

Pengguna gawai terkadang merasa paham modus penipuan yang populer sehingga lupa bahwa praktik kriminal online bisa berkembang seiring dengan perkembangan teknologi.

Oleh karena itu, pengguna gawai perlu mencari tahu secara berkala modus penipuan online dan bagaimana cara menghindarinya. Bagikan juga informasi tersebut kepada orang-orang terdekat supaya mereka juga terhindar dari risiko penipuan online.

2. Jangan asal klik atau unduh

Penjahat siber sengaja mengirim berkas atau tautan dengan harapan korban mengklik atau mengunduhnya. Jika menerima pesan dari nomor tidak dikenal, maka sebaiknya jangan mengklik atau mengunduh berkas yang diberikan.

Jika sudah terlanjur mengeklik atau mengunduh APK dan merasa tidak aman, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menyetel ulang ponsel ke factory reset atau setelan pabrik dengan risiko kehilangan seluruh data yang disimpan di ponsel, termasuk foto.

3. Ganti kata sandi secara berkala

Mengganti password atau kata sandi secara berkala adalah salah satu langkah pencegahan yang masih dianggap jitu, meski terkadang dinilai merepotkan.

Untuk memperkuat keamanan data pribadi, jangan gunakan kombinasi yang mudah ditebak. Sangat tidak disarankan menggunakan tanggal lahir sebagai kata sandi.

4. Perhatikan izin akses aplikasi

Saat hendak memasang aplikasi, terutama yang dikirim melalui chat, cek izin akses yang akan diambil aplikasi tersebut untuk memastikan keamanannya. Jika muncul peringatan keamanan, sebaiknya hentikan memasang aplikasi.

5. Lapor ke otoritas

Jika menerima berkas atau tautan yang mencurigakan, pengguna bisa melaporkan ke otoritas, yaitu Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui situs Aduan Nomor.

Jika aktivitas mencurigakan ditemukan di aplikasi belanja, maka sebaiknya segera menghubungi layann pelanggan dari penyedia layanan belanja.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: