Perang Iran vs Israel, BBM Nonsubsidi Diperkirakan Naik

Oleh: Imantoko Kurniadi
Minggu, 14 April 2024 | 20:06 WIB
Ilustrasi harga BBM. (Foto/freepik)
Ilustrasi harga BBM. (Foto/freepik)

BeritaNasional.com - Memanasnya geopolitik Iran dan Israel akan berimbas pada kenaikan harga minyak mentah dunia.

Yusuf Rendy Manilet, Ekonom Center Of Reform On Economics (CORE), menyebut situasi tersebut juga berpotensi mengerek bandrol BBM di Indonesia.⁠

Pasalnya, harga minyak mentah dunia akan berada di atas asumsi makro yang ditetapkan oleh pemerintah USD 82 per barel.

"Jika sentimen ataupun perang ini berlangsung dalam periode yang tidak sebentar, maka periode harga minyak yang tinggi tentu akan terjadi karena kita tahu Iran merupakan salah satu produsen minyak global," kata Yusuf dalam keterangannya, Minggu (14/4/2024)

Menurutnya, Indonesia merupakan negara importir. Sehingga bila harga mentah naik, maka Indonesia akan langsung melakukan penyesuaian kenaikan harga minyak tersebut.

"Penyesuaian kebijakan terutama kebijakan fiskal, tentu perlu dilakukan untuk merespons kenaikan harga minyak tersebut," jelasnya lebih lanjut.

Adapun per hari ini, Minggu, 14 April 2024 harga patokan WTI maupun Brent diperdagangkan naik sekitar 2 persen, dengan Brent mencapai USD 91,56 per barel dan WTI mencapai USD 87,05 per barel, rekor kenaikan harga minyak mentah tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.⁠

Harga minyak mentah dunia tersebut berada di atas asumsi makro yang ditetapkan APBN 2024 sebesar USD 82 per barel. Meskipun pemerintah memastikan akan menahan kenaikan harga BBM nonsubsidi hingga Juni 2024.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: