Kebakaran Mampang, Ada Kemungkinan Tujuh Korban Tewas Satu Keluarga

Oleh: Tarmizi Hamdi
Jumat, 19 April 2024 | 21:30 WIB
Ilustrasi kebakaran. (Foto/Freepik)
Ilustrasi kebakaran. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto menyatakan belum dapat memastikan apakah ketujuh korban merupakan satu keluarga karena masih menunggu hasil identifikasi.

"Tujuh jenazah itu yang satu adalah laki-laki dewasa, dua laki-laki anak, kemudian empat perempuan dewasa," kata Hariyanto yang dikutip dari Antara pada Jumat (19/4).

Terkait korban masih dalam satu keluarga atau tidak, kata dia, pihaknya belum mengetahui secara pasti.

"Apakah itu satu keluarga nanti kita buktikan. Kan masih ada (korban kebakaran) yang ada di rumah sakit (berbeda). Apakah bisa komunikasi, nanti kita tanyakan," ujar Hariyanto.

Sebelumnya, pihak RS Polri Kramat Jati mengungkap tujuh korban tewas dalam kebakaran toko bingkai di Jalan Mampang Prapatan Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Kamis (18/4).

Hariyanto mengatakan bahwa para korban mengalami luka bakar berat hingga 90 persen.

"Luka bakarnya sampai 90 persen dan luka bakarnya sampai tingkat empat (derajat luka bakar paling berat)," kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, yang dikutip dari Antara pada Jumat (19/4).

Dia mengungkapkan kondisi tersebut diperoleh berdasarkan hasil pemeriksaan ketujuh jenazah di posko postmortem RS Polri.

Ketujuh jenazah korban sudah dibawa ke Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi lebih lanjut menggunakan metode identifikasi korban bencana (disaster victim identification/DVI).

Identifikasi dilakukan melalui pencocokan data sebelum kematian (antemortem) berupa sidik jari, rekam medis gigi dan sampel "deoxyribo nucleic acid" (DNA) dari keluarga korban dengan sesudah kematian (postmortem) dari jenazah korban. 

Sidik jari, DNA, dan gigi menjadi parameter dalam proses identifikasi karena pada ketiganya terdapat karakteristik khusus yang dapat menunjukkan identitas seseorang secara medis.

"Jadi, nanti kami maksimalkan. Seperti biasanya untuk identifikasi medis, DNA, sidik jari, gigi kita maksimalkan. Nanti data-data (pembanding) yang kita kumpulkan seperti apa," ujar Hariyanto.

Sementara itu, Polres Metro Jakarta Selatan menegaskan masih mengidentifikasi tujuh korban meninggal akibat kebakaran ruko di Mampang Prapatan.

"Identitas awal korban sudah kita ketahui 12 orang. Tujuh meninggal dunia, lima luka-luka," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi.

Dari data yang diterima ketujuh korban meninggal dunia atas nama Thang Tjiman (75), Heni (39), Riichi (2), Austin (8), Tia (25), Shella (20) dan satu orang perempuan berusia 18 tahun.

Yossi mengatakan para korban yang meninggal dunia merupakan karyawan dan keluarga pemilik ruko yang terbakar pada Kamis (18/4) sekitar jam 19.30 WIB.

"Tujuh dinyatakan meninggal dunia dan telah dievakuasi pada pukul 07.30 WIB. Lima korban lain mengalami luka-luka, sudah dievakuasi sejak semalam dan saat ini dalam perawatan intensif," katanya. 

Yossi menambahkan saat terjadi kebakaran 12 korban ini menjalankan aktivitas masing-masing. Dari 12 orang tersebut, lima berhasil melarikan diri, sedangkan tujuh orang terjebak di lantai dua bangunan tersebut.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: