Soal Dissenting Opinion, Hotman Paris Bilang Gini

Oleh: Lydia Fransisca
Senin, 22 April 2024 | 20:45 WIB
Gedung Mahkamah Konstitusi. (Foto/Elvis)
Gedung Mahkamah Konstitusi. (Foto/Elvis)

BeritaNasional.com - Anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran, Hotman Paris berkomentar terkait adanya tiga hakim yang beda pendapat atau dissenting opinion terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2024.

Hotman berujar, ia sudah curiga terhadap dua Hakim Konstitusi yakni Enny Nurbaningsih dan Saldi Isra. 

Sebab, keduanya selalu mencecar jika ada bukti yang merugikan pasangan Prabowo-Gibran.

"Sejak awal pemeriksaan saksi dan bukti saya curiga kepada dua hakim. Saya selalu bisik-bisik kenapa itu orang kalau ada bukti yang kira-kira menguntungkan 01 03 langsung dicecar, kalau itu merugikan 02," kata Hotman kepada wartawan, Senin (22/4/2024).

Oleh karena itu, Hotman telah menduga keduanya bakal menyatakan dissenting opinion terhadap sengketa ini. Ia pun tak masalah dengan keputusan dua hakim konstitusi itu.
 
"Saya dari awal sudah mengatakan pasti nanti ini akan dissenting opinion, yaitu Prof Eny Nurbaningsih dan Saldi Isra, dari awal persidangan saya sudah mengatakan pasti dissenting opinion," ujar Hotman.

"Jadi ada tiga dissenting opinion, dua diantaranya adalah saldi Isra sama Eny Nurbaningsih," ucapnya lebih lanjut.  

Hotman pun mengaku heran dengan dissenting opinion yang disampaikan Eny. Pasalnya, ia menilai tidak ada anggaran bansos di APBN.

Tak hanya itu, ia juga mengaku heran dengan pernyataan Saldi yang menyebut bansos masif diguyur menjelang Pemilu.

"Yang aneh lagi pendapatnya Profesor Eny adalah dia mengatakan dia tidak melihat Bansos itu di APBN, ini benar-benar aneh banget. Iya bener lho, dia bilang begitu tadi. Yang kedua, Saldi Isra mengatakan bahwa memang Bansos itu ada tapi dia bilang sangat masif menjelang Pemilu," kata Hotman.

Hotman pun menyinggung momen di persidangan ketika ia menyoroti soal penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada (SIREKAP) tetapi ditegur oleh Saldi.

"Sirekap dulu saya dibentak sama dia, gara-gara saya ngotot soal Sirekap. Karena Sirekap itu kan sudah tidak dipakai, yang dipakai adalah perhitungan manual. Ternyata dia tidak dissenting opinion, setuju dia sama pendapat gua itu, ya," ucap Hotman.

"Jadi kemarin gua dibentak, hampir diusir saya dari sidang. Jadi sekali lagi, dua dari yang dissenting opinion itu saya curiga dari awal, curiga dari awal, sangat-sangat serius saya. Asal dia bertanya selalu yang mengarah merugikan 02," tandasnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: