Soal Masuk Koalisi Prabowo-Gibran, PKS: Itu Kewenangan Majelis Syuro

BeritaNasional.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan membahas keputusan apakah bakal masuk pemerintahan Prabowo-Gibran atau menjadi oposisi dalam musyawarah Majelis Syuro. Saat ini PKS belum menentukan sikap politik usai Pemilu 2024.

"Banyak pihak yang bertanya, setelah 10 tahun menjadi oposisi, kemana arah politik PKS pada pemerintahan baru mendatang? Tentu ranah inilah yang nanti akan menjadi ranah kebijakan yang akan diputuskan oleh musyawarah Majelis Syuro atau badan pekerja Majelis Syuro," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu saat halalbihalal di kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (27/4/2024).

Namun, PKS menilai baik di dalam pemerintahan atau di luar sama-sama posisi yang terhormat. Selama tujuannya untuk kemajuan rakyat Indonesia.

"Saya meminjam kata-kata Pak Anies Rasyid Baswedan, calon presiden yang kita usung beliau sempat mengatakan baik di dalam maupun di luar pemerintahan, sama-sama terhormat, asalkan tujuannya untuk kemaslahatan dan kemajuan rakyat Indonesia," kata Syaikhu.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto langsung berkeliling menemui partai rivalnya usai ditetapkan sebagai presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Usai penetapan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi partai pertama yang ditemui Prabowo. Pada pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sepakat untuk bekerja sama pada pemerintahan mendatang.

"Kita ingin bekerjasama untuk sebesar-besarnya kebaikan dan kepentingan rakyat kita. Pernyataan bahwa PKB ingin terus bekerja sama dengan Gerindra, dengan Prabowo Subianto," ujar Prabowo di DPP PKB, Rabu (24/4/2024).

Sehari setelahnya pada Kamis (25/4/2024), Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menemui Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta. Usai pertemuan kurang lebih satu jam itu, Surya Paloh menyatakan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

"NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran," kata Surya Paloh.