Kisah Prabowo Masuk Kabinet Jokowi: 30 Menit Berpikir Langsung Gabung

Oleh: Imantoko Kurniadi
Minggu, 28 April 2024 | 15:40 WIB
Prabowo Subianto saat hadir di Halal Bihalal & Silaturahmi PBNU. (Foto/Elvis)
Prabowo Subianto saat hadir di Halal Bihalal & Silaturahmi PBNU. (Foto/Elvis)

BeritaNasional.com - Pasangan presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, menghadiri Halal Bihalal & Silaturahmi PBNU, Minggu (28/4/2024).

Pada momen itu, Prabowo membeberkan cerita dibalik kedekatanya dengan Presiden Jokowi, dan peran terhadap dirinya untuk ikut kembali di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Saya bergabung bersama pak Jokowi, setelah berseberangan dengan beliau tajam sekali, dua kali pemilu," cerita Prabowo saat memberikan kata sambutan di ajang Halal Bihalal & Silaturahmi PBNU.

"Lalu beliau mengajak masuk ke pemerintahanya, dan saya hanya butuh berpikir setengah jam, saya langsung gabung," ujarnya lebih lanjut.

Meski ambil keputusan dengan waktu yang singkat, Prabowo akui dilakukan penuh kesadaran.

"Tantangan yang kita hadapi tidak semakin mudah, tidak semakin sederhana. dengan ajakan pak Jokowi bergabung dengan masuk ke pemerintahan, saya ikut dari dekat pembahasan-pembahasan keputusan yang diambil Jokowi, tugas pemerintahan menerima kepercayaan rakyat yang keputusannya untuk seluruh rakyat Indonesia," jelasnya.

Setelah di penghujung masa pemerintahan Jokowi, pada 2024 Prabowo pun akui kembali ikut Pilpres 2024.

Dan Prabowo melanjutkan jika langkahnya pun mendapat restu dan dukungan Jokowi. Sehingga pijakanya pada masa pemerintah kedepan yang diambil, akan penuh dengan harmonisasi dari pemerintahan yang sekarang.

"kita butuh kontinuitas, komitmen keberlanjutan yang baik, investasi uang rakyat harus diamankan. Apakah semua bagus? Tentu tidak, perlu perbaikan. Tapi kami hanya tokoh, tidak mungkin selesaikan semua masalah," paparnya.

"Alhamdulillah dengan mengambil keputusan memberi mandat kepada Prabowo-Gibran, kami maju didukung oleh suatu kumpulan tokoh, kekuatan yang sangat besar. Kami merasa diantara kekuatan Nahdlatul Ulama, kekuatan ormas Islam yang moderat. Kita akan bekerja untuk rakyat Indonesia semua," tutupnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: