Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Presiden Jokowi Hanya Tersenyum

Oleh: Ahda Bayhaqi
Selasa, 07 Mei 2024 | 15:45 WIB
Presiden Jokowi. (Foto/tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden).
Presiden Jokowi. (Foto/tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden).

BeritaNasional.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya tersenyum ketika ditanya mengenai kabar dirinya akan menjadi jembatan penghubung pertemuan antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Hal tersebut terjadi saat melakukan sesi tanya jawab dengan wartawan usai meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Tapos, Depok, Selasa (7/5/2024).

Jokowi hanya tersenyum lebar ihwal merespons pertanyaan itu. Kemudian kepala negara  mengangguk-anggukan kepala sambil berjalan.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Presiden Joko Widodo merupakan pihak yang mendorong Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Muzani membantah Jokowi sebagai pihak yang menghalangi pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

"Engga. Pak Jokowi justru yang mendorong dan mengingatkan," ujar Muzani dikutip Minggu (5/5/2024).

Muzani mengatakan, Prabowo dan Megawati memiliki cara komunikasi sendiri. Ia yakin keduanya tahu kapan harus bertemu. Hubungannya pun saat ini tidak ada masalah.

"Keduanya punya cara komunikasi sendiri, dan keduanya kapan harus bertemu dimana dan seterusnya, sehingga karena keduanya adalah sahabat dan kawan lama, keduanya juga sama-sama mengaku tak punya masalah mereka mengatakan tidak punya masalah dengan Prabowo bahkan baik-baik saja hubungannya dengan Prabowo," ujar wakil ketua MPR RI ini.

Muzani menjamin Gerindra bisa bekerjasama dengan PDI Perjuangan. Karena itu, untuk pertemuan Prabowo dengan Megawati hanya tinggal menunggu momentum.

"Dan bisa bekerja sama dengan partai manapun sehingga soal Pertemuan soal waktu soal momentum dan saya kira tunggulah karena keduanya kedua pemimpin itu mengerti kapan harus bertemu," ujarnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: