SYL Bantah Perjalanan Dinas ke Brasil dan Amerika Untuk Kepentingan Pribadi

Oleh: Panji Septo R
Kamis, 09 Mei 2024 | 14:00 WIB
SYL dalam sebuah momen (Foto/Inst SYL)
SYL dalam sebuah momen (Foto/Inst SYL)

BeritaNasional.com - Eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) membantah perjalanan dinasnya ke Brazil dan Amerika Serikat dilakukan untuk kepentingan pribadi. 

Ia membantah dana kunjungan kerja ke berbagai negara menggunakan dana fiktif eselon I direktorat Kementerian Pertanian (Kementan).

Hal itu diucapkan SYL dalam sidang perkara dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat.

“Yang pertama, perjalanan ke Brasil itu, ini kan jauh banget, 34 jam. Kalian tahu isinya apa? Yang perintah saya kan negara, presiden,” ujar SYL, Rabu (8/5/2024).

Menurutnya, kunjungan dia ke Brazil berdasarkan hasil keputusan ratas (Rapat Terbatas) lantaran di negara tersebut tidak ada persoalan soal harga komoditas tahu dan tempt.

“Di sana itu ada enggak persoalan dalam negeri yang lagi tidak baik-baik, antara lain harga tempe, tahu naik. Jawab saya. Lagi naik enggak? Kira-kira sebentar itu jawaban saya, adik-adik ku," tuturnya.

Ia juga angkat suara terkait kunker ke Amerika Serikat. Menurutnya, hal itu dilakukan terkait suplai sapi dari Australia yang berkurang.

"Yang kedua, ada enggak persoalan dengan daging mulai naik karena terjadi El Nino? Sehingga suplai dari Australia berkurang bapak,” kata dia.

SYL juga mengaku sempat mengeluh terkait perjalanan dinas itu. Namun, dia tetap melakukannya lantaran bertangung jawab atas kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Kita bersoal 280 juta orang itu tanggung jawab saya. Saya dipaksa oleh presiden untuk berangkat juga melalui sebuah ratas. Maafkan saya bapak," kata dia.

Selain itu, ia juga mengatakan kunjungan ke beberapa negara tersebut dilakukan guna mengatasi permasalah pupuk karena Rusia dan Ukraina tengah berperang saat itu.

"Yang terakhir, tahu enggak kalau masalah pupuk juga bersoal di seluruh dunia? Dan saya harus berhadapan dengan pertemuan dengan Rusia dan Ukraina di sana bapak,” ucapnya.

 

 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: