15 Orang Meninggal Dunia Usai Banjir Bandang Terjang Kabupaten Agam Sumbar

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Minggu, 12 Mei 2024 | 11:44 WIB
Banjir Bandang di Kabupaten Agam. (Foto/BNPB)
Banjir Bandang di Kabupaten Agam. (Foto/BNPB)

BeritaNasional.com - Sebanyak 15 orang dilaporkan meninggal dunia imbas banjir bandang yang terjadi d wilayah Kabupaten Agam, Sumatra Barat, pada Sabtu (11/5/2024) malam.

“Jumlah korban meninggal sebanyak 15 orang. Dari total tersebut, 11 orang ditemukan di wilayah Kecamatan Canduang dan 4 orang di Kecamatan Sungai Pua,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (12/5/2024).

Banjir bandang yang terjadi setelah adanya hujan lebat menerjang tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua dan Kecamatan IV Koto.

Abdul menuturkan, pencarian korban dilakukan petugas gabungan di tiga kecamatan terdampak hingga hari ini, Minggu (12/5/2024). Petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh BPBD Kabupaten Agam masih melakukan upaya-upaya penanganan darurat bencana. 

“Di wilayah Kecamatan Canduang, dari 11 korban yang dievakuasi sebanyak empat orang telah teridentifikasi petugas. Sedangkan sisanya masih dalam proses identifikasi. Selain korban jiwa, sebanyak tujuh warga Kecamatan Canduang yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat,” jelasnya.

Lebih jauh, ia menuturkan limpasan banjir bandang ini menerjang Nagari Bukik Batabuah, Canduang. Petugas Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Agam melaporkan sekitar 90 unit bangunan terendam, baik tempat tinggal warga, fasilitas umum dan tempat usaha. 

“Sedangkan, di Kecamatan Sungai Pua, warga yang luka-luka juga telah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Data sementara, korban meninggal sebanyak empat orang, dengan rincian tiga orang yang telah teridentifikasi dan satu lainnya masih dalam proses identifikasi,” jelas dia.

Sementara itu, di Kecamatan IV Koto, banjir merendam di Nagari Koto Tuo. Sekitar 60 warga dievakuasi menuju SMPN 1 Koto Tuo. Sedangkan sejumlah rumah, 20 tempat usaha dan 1 sekolah tergenang banjir di wilayah itu.

Menyikapi respons darurat, BPBD terus melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan nagari yang terdampak bencana. Hingga kini, pihak BPBD masih terus memutakhirkan data bangunan terdampak, baik rumah, fasilitas umum dan tempat usaha. 

“Di sisi lain, Pusdalops BNPB juga memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD Sumatra Barat dan kabupaten terdampak. sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: