Demi Indonesia, Bamsoet Sebut Ganjar, Anies dan Prabowo Harus Lakukan Rekonsiliasi

Oleh: Mufit
Minggu, 19 Mei 2024 | 21:01 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Foto/Bamsoet).
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Foto/Bamsoet).

BeritaNasional.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo mengatakan, rekonsiliasi nasional pasca Pilpres 2024 harus segera dilaksanakan.

Pria akrab dipanggil Bamsoet itu mengatakan, dirinya bersama Forum Aktivis Nasional (FAN) bakal mendorong pertemuan dua mantan calon presiden Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo bersama presiden terpilih Prabowo Subianto. 

Hal tersebut disampaikan Bamsoet usai menghadiri acara Tribute to Akbar Tandjung di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Minggu (19/5/2024).

"Saya dan para pimpinan aktivis dari forum aktivis nasional sedang menyiapkan inisiasi suatu pertemuan rekonsiliasi yang ingin menyatukan dalam suatu forum 01, 02 dan 03. Pak Prabowo, Pak Anies, dan Pak Ganjar," kata Bamsoet.

Dia mengatakan, pertemuan ini harus dilakukan untuk membicarakan berbagai masalah kebangsaan. Tentunya pembicaraan itu juga untuk menentukan bagaimana nasib bangsa Indonesia ke depannya.

Kata dia, akan ada banyak tantangan dan masalah yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia, baik dari dalam maupun dari luar.

Dia menyebut pertemuan antara Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sudah digagas dan harus segera dilakukan. Sebab, semua tokoh harus bersatu untuk membangun bangsa Indonesia. 

"Membicarakan masalah terkait masa depan bangsa dan hadapi persoalan-persoalan yang hari ini dihadapi oleh bangsa kita," ujarnya. 

Bukan hanya itu, lanjut Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu, rekonsiliasi nasional antara Prabowo, Ganjar, dan Anies ini juga dilakukan untuk menunjukkan bahwa kontestasi saat ini telah selesai.

Oleh karena itu, semua pasangan calon yang sebelumnya bertarung dalam pilpres akan bersatu untuk membangun negara.

"Kontestasi sudah selesai dan sudah saatnya bergandengan tangan membangun bangsa ini dengan gotong royong," tuturnya. sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: