Sebut Pesawat Jatuh di BSD Tak Memiliki Black Box, KNKT Ungkap Proses Investigasi

Oleh: Mufit
Senin, 20 Mei 2024 | 20:10 WIB
Ilustrasi investigation planning yang dilakukan KNKT untuk menyelesaikan kasus pesawat jatuh di BSD. (Foto/Freepik)
Ilustrasi investigation planning yang dilakukan KNKT untuk menyelesaikan kasus pesawat jatuh di BSD. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Pesawat latih PK-IFP yang jatuh di kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5/2024) siang disebut tak memiliki black box atau kotak hitam. 

"Tidak ada kotak hitamnya (black box)," kata Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono saat dihubungi wartawan pada Senin (20/5/2024).

Saat ditanyakan lebih jauh apakah hal tersebut bisa menghambat proses investigasi penyebab jatuhnya pesawat latih, Soerjanto mengatakan pihaknya tengah mengumpulkan data.

"Mungkin kalau penyebab kecelakaan terlalu dini karena kami tahapnya pengumpulan data," ujarnya.

Pihaknya melakukan investigation planning dalam menyelesaikan kasus jatuhnya pesawat itu.  

"Dari investigation planning itu setelah berjalan apakah ada kesulitan-kesulitan, jadi investigation planning itu bisa berubah dengan bertambahnya informasi yang kami dapat," tuturnya. 

Sebelumnya, pesawat latih jenis Cessna dengan kode PK-IFP jatuh di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Dalam insiden pesawat jatuh tersebut, tiga orang dinyatakan tewas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pesawat milik Indonesia Flying Club (Perkumpulan Penerbang Indonesia) tersebut terbang dari daerah Tanjung Lesung, Banten, menuju Pondok Cabe, Tangsel. 

Pesawat tersebut diawaki tiga orang. Mereka terdiri atas satu penerbang, satu engineer, dan satu penumpang. 

Namun belum sampai ke lokasi tujuan, pesawat terjatuh di kawasan BSD Serpong, Tangsel, pada pukul 14.30 WIB. Belum diketahui penyebab pasti jatuhnya pesawat tersebut.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: