Gaza Berduka: Serangan Udara Israel Tewaskan Warga Sipil Termasuk Petugas Medis

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:43 WIB
Israel terus memborbardir Gaza (Foto/Inst Gaza Now)
Israel terus memborbardir Gaza (Foto/Inst Gaza Now)

BeritaNasional.com -  Lebih dari 100 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangkaian serangan udara yang dilancarkan oleh militer Israel di wilayah utara Jalur Gaza pada Jumat dini hari.

Informasi dari sumber medis yang dilaporkan kantor berita Anadolu, Sabtu (17/5/2025), menyebutkan bahwa serangan tersebut merupakan bagian dari "pembantaian mengerikan" yang secara langsung menyasar warga sipil.

Salah satu serangan menargetkan ambulans di Jabalia, sebuah kota padat penduduk di Gaza utara, yang menambah daftar panjang serangan terhadap petugas medis dan fasilitas kesehatan.

Dalam laporan resmi dari Kepolisian Gaza, salah satu korban tewas adalah Zaher Elayyan, Kepala Polisi di Kota Beit Hanoun. Pihak kepolisian menyerukan kepada komunitas internasional agar segera bertindak dan menekan Israel untuk menghentikan serangan terhadap aparat penegak hukum, yang menurut hukum internasional seharusnya dilindungi.

Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, menyampaikan bahwa tim penyelamat telah mengevakuasi 50 jenazah dari puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara di 11 rumah warga di wilayah utara. Ia juga memperkirakan bahwa lebih dari 50 korban lainnya masih tertimbun reruntuhan.

“Kami khawatir jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi, karena banyak wilayah belum bisa dijangkau oleh tim penyelamat akibat serangan yang masih berlangsung,” kata Basal.

Ia menambahkan, pasukan Israel tak hanya menargetkan rumah-rumah penduduk, tetapi juga menyerang para petugas medis yang sedang berusaha mengevakuasi korban.

“Masih ada jenazah yang tergeletak di jalanan Beit Lahia, Jabalia, kamp pengungsi Jabalia, hingga Beit Hanoun. Kami tak bisa menjangkaunya karena intensitas serangan yang sangat tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sejak Jumat pagi, rumah sakit di wilayah tersebut telah menerima 93 jenazah dan lebih dari 200 orang luka-luka akibat serangan yang mereka sebut sebagai “pembantaian yang terus berulang.”

Para saksi mata mengatakan ratusan keluarga Palestina melarikan diri dari Beit Lahia untuk menyelamatkan diri dari gelombang serangan udara dan tembakan artileri. Mereka terpaksa berjalan kaki atau menggunakan gerobak yang ditarik hewan, lantaran jalan-jalan utama dan infrastruktur telah hancur parah.

Dalam pernyataan terpisah, kelompok Hamas menyebut bahwa lebih dari 250 warga Palestina tewas hanya dalam beberapa jam terakhir akibat kebijakan “bumi hangus” yang diterapkan Israel di Gaza. Hamas menuduh Israel melakukan pembantaian dan menyerang tanpa henti di seluruh wilayah yang terkepung.

Sejak serangan balasan Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 53.000 warga Palestina dilaporkan tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Situasi di Gaza kini juga menjadi perhatian hukum internasional. Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Israel juga sedang menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: