Alami Duka Mendalam, Induk Simpanse Ini Enggan Lepaskan Jasad Anaknya

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Sabtu, 25 Mei 2024 | 13:00 WIB
Ilustrasi induk simpanse berduka (Foto/Pixabay)
Ilustrasi induk simpanse berduka (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Sungguh memprihatinkan, seekor induk simpanse terlihat masih menggendong jasad bayinya yang meninggal tiga bulan lalu di kebun binatang Bioparc, Valencia, Spanyol. Para spesialis kebun binatang mengatakan, proses berkabung itu lumrah dirasakan oleh primata.

Simpanse yang diberi nama Natalia telah kehilangan dua bayinya. Anaknya yang kedua lahir pada awal Februari lalu dan keadaannya tampak baik-baik saja. Namun, esok harinya juga, anak simpanse itu cepat melemah dan mati.

“Kami tidak tahu penyebab pastinya, tapi sepertinya sang induk tidak memproduksi susu yang mencukupi,” kata Direktur Kebun Binatang Bioparc, Miguel Casares.

Usai kematian sang anak, ia terus menggendong anaknya ke manapun ia pergi selama lebih dari tiga bulan. Semua dilakukan sambil menjalani rutinitas kesehariannya.

“Ia tidak ingin melepaskan anaknya. Itu perilaku yang bisa dijelaskan, dan terkadang memang terjadi pada simpanse betina ketika kehilangan bayinya dalam rentan waktu beberapa hari, baik di kebun binatang maupun di alam liar,” kata Casares, yang juga seorang dokter hewan.

“Itu tidak selalu terjadi, tapi kadang ada simpanse betina yang menggendong jasad bayi mereka selama beberapa hari hingga beberapa minggu usai kematian,” kata Casares.

“Atau dalam kasus ini, selama beberapa bulan,” tambahnya,

Para petugas kebun binatang membiarkan simpanse Natalia menggendong jasad anaknya yang sudah menjalani proses penguraian alami. “Pada hari-hari pertama, terlihat jelas bahwa ia menggendong bayi yang sudah mati. Semua orang kaget. Kami mengamati reaksi pengunjung yang memiliki empati sangat kuat terhadap situasi sang ibu, yakni rasa empati dan menghargai,” kata Casares.

Namun, jasad bayi itu telah mengalami proses pembusukan alami dan para pengurus kebun binatang ingin memastikan hal itu tidak mengakibatkan gangguan kesehatan pada sang ibu.

Dikutip dari BBC, pakar kebun binatang mengobservasi situasi itu dan memutuskan untuk membiarkan Natalia menjalani proses berkabung dengan sendirinya.

Lebih lanjut, mereka menilai tindakan intervensi untuk memisahkan ibu dan anak secara paksa akan sangat rumit dan berbahaya.

“Kelompok simpanse itu selalu bersama-sama. Jadi, kalau kami ingin membius sang ibu untuk mengambil anaknya, kami juga harus membius beberapa simpanse lain yang ada di keluarga itu,” kata Casares.

”Di sini juga ada betina lain, saudara perempuannya, yang memiliki bayi. Sehingga tindakan membius sebab akan membahayakan bayinya juga. Kami tidak pernah mempertimbangkan opsi itu,” tambahnya.

Jika diperlukan, para spesialis kebun binatang bisa melakukan intervensi, tapi mereka memprioritaskan proses asimilasi sang ibu dengan kematian anaknya demi kesejahteraannya sendiri.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: