Apa Itu Rafah dan Jadi Sasaran Gempuran Israel?

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 30 Mei 2024 | 07:32 WIB
Ilustrasi Israel terus gempur Rafah (Foto/Instagram/Gaza Now)
Ilustrasi Israel terus gempur Rafah (Foto/Instagram/Gaza Now)

BeritaNasional.com - Belakangan ini ramai di jagad media sosial dengan seruan ‘All Eyes On Rafah’. Postingan ‘All Eys On Rafah’ ini gencar dibagikan dalam bentuk tagar ataupun gambar di media sosial seperti Instagram, TikTok hingga X.

‘All Eyes On Rafah’ tak sekedar rangkaian kalimat semata.  Sebab, langkah ini adalah seruan agar banyak orang memusatkan perhatian ke Rafah. Lalu apasih sebenarnya Rafah itu?

Melansir Wikipedia, Rafah adalah adalah sebuah kota di sebelah selatan Jalur Gaza, Palestina. Rafah adalah ibu kota Kegubernuran Rafah, berjarak 30 kilometer (19 mi) di sebelah barat daya Kota Gaza. Pada tahun 2017, kota ini berpenduduk 171.889.

Akibat pengeboman dan serangan darat besar-besaran di Kota Gaza dan Khan Yunis oleh Israel semasa Perang Israel-Hamas 2023, sekitar 1,4 juta pengungsi diperkirakan berlindung di Rafah pada bulan Februari 2024.

Selepas Perang Palestina 1948, Mesir memerintah Rafah dan mendirikan kamp pengungsi bagi korban perang Palestina. Semasa Krisis Suez, Pasukan Pertahanan Israel membantai 111 warga Palestina, termasuk 103 pengungsi di kamp pengungsian Rafah. Saat Perang Enam Hari, tentara Israel menduduki Semenanjung Sinai dan Jalur Gaza setelah merebutnya dari Mesir. Pada tahun yang sama, tentara IDF melibas dan menghancurkan 144 rumah di kamp pengungsian Rafah, yang menewaskan 23 warga Palestina.

Ketika Israel menarik pasukannya dari Sinai pada tahun 1982, Rafah dibagi menjadi dua, satu dikuasai oleh Gaza dan satu lagi dikuasai Mesir, yang dipisahkan oleh penghalang kawat berduri.

Pusat kota Rafah dihancurkan oleh Israel, dan Mesir untuk menciptakan zona penyangga yang lebih luas.

Di Rafah terletak Pelintasan Perbatasan Rafah, satu-satunya titik persimpangan antara Mesir dan Jalur Gaza. Satu-satunya bandara di Gaza, Bandar Udara Internasional Yasser Arafat, terletak di sebelah selatan Rafah. Bandara ini mulai beroperasi pada tahun 1998 dan tutup pada tahun 2001 setelah dibom oleh militer Israel (IDF).

Demografi

Pada tahun 1922, jumlah penduduk Rafah adalah 599 jiwa,[20] meningkat menjadi 1.423 pada tahun 1931, meningkat lagi menjadi 1.635 pada tahun 1938, dan meningkat lagi menjadi 2.220 pada tahun 1945. Pada tahun 1982, jumlah penduduknya sekitar 10.800 jiwa.

Dalam sensus Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) tahun 1997, Rafah dan kamp di sekitarnya memiliki populasi gabungan sebanyak 91.181 jiwa, Tel al-Sultan terdaftar dengan populasi gabungan sebanyak 17.141 jiwa

Pengungsi mencakup 80,3% dari seluruh populasi.[26] Berdasarkan sensus tahun 1997, distribusi gender di Rafah (bersama dengan kamp Rafah) adalah 50,5% laki-laki dan 49,5% perempuan

Israel terus bombardir Rafah

Sedikitnya 21 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka pada Selasa (28/5/2024) akibat serangan Israel terhadap tenda-tenda pengungsian di area Al-Mawasi di sebelah barat Kota Rafah, Jalur Gaza selatan.

Sumber keamanan mengatakan kepada Xinhua bahwa artileri Israel mengebom tenda-tenda pengungsian di area Al-Mawasi di tepi pantai barat Rafah. Al-Mawasi merupakan zona kemanusiaan tempat warga di Gaza sebelumnya mengungsi atas perintah militer Israel.

Narasumber medis setempat mengatakan kepada Xinhua bahwa pengeboman Israel mengakibatkan sedikitnya 20 orang tewas, termasuk wanita dan anak-anak, dan puluhan lainnya luka-luka. sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: