Anak-anak di Gaza Berharap Bisa Pulang ke Rumahnya Kembali

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 02 Juni 2024 | 05:00 WIB
Sedihnya nasib ana-anak di Gaza (Foto/UNRWA)
Sedihnya nasib ana-anak di Gaza (Foto/UNRWA)

BeritaNasional.com - Aseel al-Shiekh Ali, seorang anak perempuan Palestina dari Kota Jabalia, Gaza Utara berusaha melarikan diri bersama ibunya setelah diberi tahu oleh tentara Israel bahwa rumah mereka akan segera diserang.

Seperti banyak warga Palestina lainnya yang berpacu melawan maut, Aseel, ibunya, dan para tetangga mereka dicekam ketakutan dan kepanikan, tidak tahu ke mana harus pergi.

Beberapa pekan yang lalu, Aseel kembali ke rumahnya setelah berbulan-bulan mengungsi, berharap untuk bisa tinggal kembali di rumah setidaknya sampai perang yang berkecamuk saat ini berakhir.

Namun, sekali lagi, anak perempuan berusia 10 tahun itu terpaksa mengungsi bersama keluarganya ke tempat yang tidak diketahui, tanpa kepastian akan masa depan mereka di tengah-tengah pertempuran yang kian sengit antara tentara Israel dan militan Palestina di Jalur Gaza.

"Saya tidak ingin mati. Saya hanya seorang gadis kecil. Saya ingin hidup pulang ke rumah, bermain, dan menikmati hidup," kata Aseel kepada Xinhua dengan suara bergetar sambil berjalan tanpa alas kaki.

Belum sempat Aseel menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba sebuah ledakan besar mengguncang jalanan. Sambil menjerit keras, dia memanggil ibunya, badannya gemetar karena ketakutan.

Gadis kecil itu berlari dengan panik, tanpa tahu ke mana dia pergi, sampai sang paman menjemputnya, menenangkannya dengan meyakinkan bahwa ibunya dan semua orang selamat.

"Anak kecil yang ketakutan yang Anda lihat ini adalah anak yang mencintai kehidupan. Meski merasa takut, dia senantiasa mengingatkan kami bahwa kami akan bertahan hidup dan suatu hari nanti akan kembali ke kehidupan normal kami," kata Mohammed al-Sheikh Ali, paman Aseel kepada Xinhua.

Dikutip dari Antara, tentara Israel melancarkan perang berskala besar di Jalur Gaza setelah Hamas melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke sejumlah kota dan tempat di Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang lainnya.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: