Israel Masih Bombardir Gaza, BKSAP Sebut Pengkhianatan Kesepakatan Gencatan Senjata

Oleh: Ahda Bayhaqi
Jumat, 10 Oktober 2025 | 16:30 WIB
Israel masih bombardir Gaza, BKSAP sebut pengkhianatan kesepakatan gencatan senjata-Ilustrasi. (Foto/Pixabay)
Israel masih bombardir Gaza, BKSAP sebut pengkhianatan kesepakatan gencatan senjata-Ilustrasi. (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menyampaikan keprihatinan atas serangan udara yang masih dilakukan Israel di jalur Gaza pada Kamis (9/10), meskipun sudah ada kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada 8 Oktober 2025 lalu.

Mardani menilai, serangan udara tersebut menunjukkan lemahnya komitmen proses gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Serta mengabaikan upaya diplomatik yang telah dilakukan sejumlah pihak.

"Kami sangat prihatin dengan terulangnya serangan di Gaza setelah adanya kesepakatan gencatan senjata. Tindakan ini jelas merusak kepercayaan yang sedang dibangun dan semakin memperburuk penderitaan rakyat sipil yang sudah terlalu lama menderita akibat konflik ini," kata Mardani dalam keterangannya, Jumat (10/10/2025).

Mardani pun mendorong komunitas internasional, terutama PBB untuk memperkuat langkah diplomatik dan memastikan implementasi nyata dari gencatan senjata di lapangan.

"Perdamaian sejati hanya dapat terwujud jika semua pihak berkomitmen menghentikan kekerasan dan membuka akses kemanusiaan secara penuh. Indonesia akan terus konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina menuju kemerdekaan dan kehidupan yang bermartabat," ujar politikus PKS ini.

Sebagai informasi, serangan udara di Gaza terjadi setelah ada kesepakatan rencana gencatan senjata yang dinegosiasi secara tidak langsung di Mesir. Gencatan senjata ini harusnya menjadi titik terang menuju perdamaian dan stabilitas kawasan.

Berdasarkan laporan terbaru, pertukaran sandera dan tahanan Palestina dijadwalkan dilakukan dalam waktu 72 jam setelah kesepakatan diimplementasikan. Hamas menyebut bahwa warga Israel yang disandera akan ditukar dengan hampir 2.000 tahanan Palestina yang ditahan oleh otoritas Israel.sinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: