PBB Siap Tingkatkan Bantuan Kemanusiaan jika Gencatan Senjata Gaza Disepakati

BeritaNasional.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan bahwa badan dunia tersebut siap siaga penuh untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza setelah pengumuman kesepakatan gencatan senjata.
Dilansir dari Xinhua News pada Jumat (10/10/2025), Guterres menegaskan bahwa PBB dan para mitranya siap bergerak tanpa menunda.
"PBB akan memberikan dukungan penuh. Kami dan mitra kami siap bergerak sekarang. Kami memiliki keahlian, jaringan distribusi, dan hubungan masyarakat yang siap untuk bertindak. Persediaan sudah tersedia, dan tim kami siaga. Kami dapat meningkatkan bantuan makanan, air, medis, dan tempat tinggal sekaligus," ujar Guterres.
Akses Penuh dan Dukungan Dana Mendesak
Meski menyambut baik kesepakatan yang didasarkan pada usulan Presiden AS Donald Trump tersebut, Guterres menekankan bahwa menghentikan tembakan saja tidak cukup untuk mengubah gencatan senjata ini menjadi kemajuan nyata.
"Kita membutuhkan akses penuh, aman, dan berkelanjutan bagi para pekerja kemanusiaan. Penghapusan birokrasi dan hambatan. Pembangunan kembali infrastruktur yang hancur. Kita membutuhkan Negara-negara Anggota (PBB) untuk memastikan bahwa operasi kemanusiaan didanai dengan baik untuk memenuhi kebutuhan yang sangat besar," tegasnya.
Momentum Menuju Solusi Dua Negara
Bagi Israel maupun Palestina, Guterres menilai kesepakatan ini menawarkan secercah harapan. Ia mendesak semua pihak untuk memanfaatkan momentum ini sebagai awal dari berakhirnya perang yang menghancurkan.
"Secercah harapan itu harus menjadi fajar perdamaian, dan awal dari berakhirnya perang yang menghancurkan ini," kata Guterres.
Sekjen PBB tersebut mendesak semua pihak untuk membangun jalur politik yang kredibel ke depan, yaitu jalur yang mengarah pada:
1. Pengakhiran pendudukan.
2. Pengakuan hak penentuan nasib sendiri rakyat Palestina.
3. Pencapaian solusi dua negara.
Guterres menyambut baik peran diplomatik yang dimainkan oleh Amerika Serikat, Qatar, Mesir, dan Turki dalam menengahi terobosan ini, seraya mendesak semua pihak untuk mematuhi sepenuhnya ketentuan perjanjian. Menurut dia, terobosan ini menunjukkan potensi besar diplomasi.
"Solusi konflik tidak ditemukan di medan perang. Solusi tersebut harus ditempa di meja perundingan, dan kemudian, yang terpenting, harus diimplementasikan sepenuhnya," pungkas Guterres.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 8 jam yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 23 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu