Kunjungi Museum Hakka, Forum Budaya Tionghoa Ajak Anak Muda Makin Mengenal Budaya Tionghoa

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 04 Juni 2024 | 10:16 WIB
Forum Budaya Tionghoa berkunjung ke Museum Hakka (Foto/Forum Budaya Tionghoa)
Forum Budaya Tionghoa berkunjung ke Museum Hakka (Foto/Forum Budaya Tionghoa)

BeritaNasional.com - Dalam rangka Hari Lahir Pancasila Peranakan Story yang merupakan Forum Budaya Tionghoa mengadakan belajar dan jalan-jalan Budaya Tionghoa di Museum Hakka Indonesia, Taman Mini Indonesia, Minggu, 2 Juni 2024.

Anggota Forum Budaya Tionghoa Elsa Sena mengatakan, acara ini mengusung tema Bersatu dalam Pancasila, Bertumbuh dengan Adab dan Budaya dengan balutan kain batik. "Acara ini dipandu oleh Pak Jimmy Nugraha Sundjaja sebagai Pengurus Museum Hakka yang menjelaskan sejarah Tionghoa di Indonesia," ujarnya, Selasa (4/6/2024). 

Acara ini, terang Elsa, diusung oleh Peranakan Story yang terdiri dari Elsa, Nilsen Kwa, Randy, dan Ricky yang merupakan content creator Budaya Tionghoa Indonesia. "Kami sejatinya ingin mengajak teman-teman khususnya anak muda untuk semakin aktif memperkenalkan dan melestarikan budaya Tionghoa di Tanah Air." 

Peserta yang ikut bukan hanya Tionghoa saja, tapi semua suku, agama, dan budaya, bisa mengikuti acara ini sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. 

Dari museum Hakka, kata Elsa, bisa dipelajari bahwa orang Tionghoa datang ke Nusantara sudah lama sekali dan tujuannya dari dulu berdagang. Banyak orang Tionghoa yang menikah campur sehingga membentuk budaya yang berakulturasi dengan budaya lokal. 

"Banyak budaya Indonesia yang mendapat pengaruh budaya Tionghoa dari bahasa dan makanan. Orang Tionghoa juga banyak yang berperan untuk membangun dan mengharumkan Indonesia seperti pengusaha, seniman, dosen, aktor, atlet, TNI, dll," tambah Elsa.

Peranakan Story berharap Museum Hakka ini dapat diminati lebih banyak orang karena sejarah dan isinya sangat bangus sekali. Membuka mata dan mengingat kembali sejarah Tionghoa di Indonesia yang ternyata sejarahnya bukan hanya 20 atau 50 tahun saja tapi sudah ratusan tahun yang lalu.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: