BRIN Ungkap Pentingnya Riset Metagenomik Virus untuk Hadapi Penyakit Infeksi Baru

Oleh: Tarmizi Hamdi
Rabu, 05 Juni 2024 | 09:31 WIB
Ilustrasi virus. (Foto/Freepik)
Ilustrasi virus. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Riset yang mengarah pada isu biosecurity dan keamanan hayati dalam kesiapsiagaan menghadapi kemunculan penyakit infeksi baru (disease preparedness) saat ini sangat penting. 

Dibutuhkan pula kolaborasi dan advokasi bagi kepentingan lingkungan berbasis pengetahuan biomolekuler. 

Hal tersebut diungkapkan peneliti CSIRO Australian Center for Disease Preparedness (ACDP) Australia Callum Le Lay dalam agenda Sharing Session bertajuk “Introduction to Viral Metagenomic Analysis”  yang digelar Pusat Riset Mikrobiologi Terapan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), pada Senin (3/6). 

Le Lay menjelaskan pesatnya perkembangan biologi molekuler telah mengantarkan peneliti untuk terus mengeksplorasi berbagai metode dalam menguji variasi teknik molekuler dalam mendeteksi berbagai jejak mikroba pada suatu lingkungan, tidak hanya bakteri namun juga virus.

“Pada prinsipnya analisis metagenomik didasarkan pada analisis DNA yang di ambil langsung dari suatu komunitas dan kemudian dianalisis dan diidentifikasi menggunakan gen penanda. Tujuannya untuk dapat mengetahui diversitas mikroba secara global dengan tujuan tertentu, misalkan untuk mendeteksi virus tertentu yang berpotensi zoonosis,” jelas Lay. 

Teknologi perunutan berbasis informatika dinilai efektif dan efisien dalam memberikan informasi, seperti anotasi (penamaan), pemetaan genom, analisis sekuens dan analisa interaksi gen terkait.

Asosiasi komunitas pada sampel dari suatu lingkungan melalui analisis metagenomik dapat memberikan gambaran keragaman virus maupun mikroba lain yang dapat berkembang pada daerah tertentu yang dapat ditunjukkan berdasarkan profil sekuens gen.

Pada kesempatan yang sama, Periset Mikrobiologi Terapan BRIN, Sugiyono Saputra, menambahkan riset mikrobiologi, teknologi metagenomik telah memberi peluang dalam mengeksplorasi dan menemukan genom virus dari lingkungan habitat yang diuji. 

Hal tersebut dikarenakan tidak semua virus dapat dikulturkan. Sugiyono menyebutkan, untuk menganalisis metagenom dan materi genetiknya, kita harus mengoleksi sampel langsung dari lapangan. 

“Berbagai habitat unik seperti kawasan bertemperatur atau bersalinitas tinggi, maupun sampel dari hewan, menarik untuk diungkap bagaimana peran virus atau mikroba lainnya dan bagaimana interaksinya dengan lingkungan dan host.

Pendekatan metagenomik memungkinkan kita untuk menguak potensi dan mengisolasi materi genetik potensial, sekaligus mendeteksi patogen tertentu yang dapat menyebabkan penyakit,” jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Mikrobiologi Terapan BRIN, Ahmad Fathoni menyebutkan kolaborasi dengan CSIRO tidak hanya sebatas sharing session, namun juga dilanjutkan dengan kegiatan workshop.  

“Adanya kegiatan ini tentu banyak manfaat yang dapat ditangkap periset. Selain pengetahuan dan pengalaman, juga menambah jejaring,” ungkap Fathoni.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: