Tekan Kasus DBD, Pemprov DKI Bakal Sebar Nyamuk Wolbachia di Kecamatan Kembangan

Oleh: Lydia Fransisca
Senin, 10 Juni 2024 | 09:25 WIB
Pekerja melakukan pengasapan (Fogging) pencegahaan nyamuk DBD. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Pekerja melakukan pengasapan (Fogging) pencegahaan nyamuk DBD. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com - Pemprov DKI Jakarta bakal menebar nyamuk berbakteri wolbachia untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD) di ibu kota.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan wilayah pertama yang bakal disebar nyamuk berwolbachia ini adalah Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

"Kami mau nyamuk berwolbachia yang nanti juga menjadi salah satu upaya untuk mengendalikan angka DBD. Di list pertama, ada di Jakarta Barat, kami mulai dari Kecamatan Kembangan," kata Ani kepada wartawan di kawasan GBK, Jakarta Pusat, Minggu (9/6/2024).

Ani mengatakan, pihaknya kini melakukan persiapan. Termasuk sosialisasi agar warga sekitar siap saat dinkes menebarkan nyamuk ‘’baik’’ itu.

"Saat ini, belum kami mulai, masih persiapan. (Ketika) semuanya siap, termasuk masyarakat siap, baru kami akan melepaskan nyamuk," ujar Ani.

Sebagai informasi, nyamuk berwolbachia sudah diteliti sejak 2011 oleh World Mosquito Program (WMP) dan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hasilnya, teknologi ini dapat menurunkan persebaran DBD.

Peneliti Universitas Gadjah Mada Adi Utarini menjelaskan wolbachia adalah bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk. Wolbachia tidak dapat bertahan hidup di luar sel tubuh serangga dan tidak bisa mereplikasi diri tanpa bantuan serangga inangnya.

Bahkan, wolbachia sendiri telah ditemukan di dalam tubuh nyamuk Aedes albopictus secara alami.

“Bakteri wolbachia maupun nyamuk sebagai inangnya bukanlah organisme hasil dari modifikasi genetik yang dilakukan di laboratorium. Secara materi, genetik baik dari nyamuk maupun bakteri wolbachia yang digunakan, identik dengan organisme yang ditemukan di alam” kata Uut dalam rilis resminya, Minggu (19/11/2023).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sendiri menargetkan penyebaran nyamuk berwolbachia dilaksanakan di lima kota, yaitu Semarang, Kupang, Bontang, Bandung, dan Jakarta Barat.

Penetapan kelima wilayah tersebut mempertimbangkan kesiapan stakeholder dan masyarakat setempat.

Adapun Semarang menjadi kota pertama yang melakukan penyebaran nyamuk berwolbachia, diikuti Kota Bontang dan Kota Kupang.

Di Semarang, penyebaran nyamuk berwolbachia dilakukan di empat kecamatan, Kota Bontang di tiga kecamatan, dan Kota Kupang di satu kecamatan.

Sementara itu, untuk wilayah Bandung, penyebaran nyamuk berwolbachia baru dilakukan di satu kelurahan.

Namun di Jakarta Barat, penyebaran nyamuk berwolbachia hingga kini belum dilaksanakan.

"Masih menunggu kesiapan masyarakat dan penandatangan nota kesepakatan antara Pemprov Jakarta dengan Kemenkes yang sempat tertunda karena terjadi pergantian pimpinan di DKI Jakarta," ujar Maxi.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: