Korsel Peringatkan Tentara Korut yang Melanggar Batas

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 19 Juni 2024 | 17:00 WIB
Korsel minta tentara Korut jangan melanggar batas (Foto/Pixabay)
Korsel minta tentara Korut jangan melanggar batas (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Puluhan tentara Korea Utara (Korut) secara singkat melintas perbatasan yang dijaga ketat pada Selasa (18/6/2024). Namun kemudian mereka mundur setelah tembakan peringatan diberikan oleh Korea Selatan (Korsel). 

Pihak Korea Selatan mengatakan, perilaku tentara Korut itu sebagai insiden kedua dalam dua pekan, seiring langkah Korea Utara memperkuat perbatasannya dengan pihak selatan.

Ledakan ranjau di dekat perbatasan juga melukai sejumlah tentara Korea Utara, kata Kepala Staf Gabungan. Dia menambahkan bahwa Korea Utara belum lama ini mengerahkan pasukan di kawasan itu untuk membersihkan semak belukar dan meletakkan ranjau, ketika hubungan antara dua negara Korea ini menurun.

Dikutip dati VOA, kedua negara secara teknis masih berperang karena konflik 1950-1953 berakhir dalam sebuah gencatan senjata. Dan zona demiliterisasi yang memisahkan semenanjung itu telah menjadi salah satu tempat yang paling banyak memiliki ranjau di seluruh dunia.

Namun Korea Utara justru berupaya memperkuat hal itu, dengan menempatkan lebih banyak ranjau darat, memperkuat jalan taktis dan menambahkan apa yang tampak sebagai penghalang anti-tank, kata pihak militer Korea Selatan.

Kantor Kepala Staf Gabungan mengatakan, mereka percaya upaya penyeberangan perbatasan pada Selasa – seperti upaya serupa sebelumnya pada 9 Juni – adalah sesuatu yang tidak sengaja, dengan sekitar 20-30 tentara Korea Utara membawa peralatan kerja terlibat dalam insiden tersebut, yang terjadi sekitar pukul 8.30 pagi pada Selasa.

“Puluhan tentara Korea Utara melintas Garis Demarkasi Militer hari ini, dan mundur kembali ke utara setelah tembakan peringatan diberikan,” seorang pejabat Kantor Kepala Staf Gabungan mengatakan itu.

Tentara Korea Utara yang ditugaskan untuk menjaga perbatasan mengalami sejumlah luka akibat insiden ledakan ranjau darat yang berulang. Namun mereka secara gegabah mendesak maju dengan operasi tersebut.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: