Uni Eropa Dorong Anak Muda Indonesia Ikuti Youth Sounding Board

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 27 Juni 2024 | 11:02 WIB
Dubes Uni Eropa Denis Chaibi dalam pertemuan  Youth Sounding Board (Beritanasional/Meta)
Dubes Uni Eropa Denis Chaibi dalam pertemuan Youth Sounding Board (Beritanasional/Meta)

BeritaNasional.com - Delegasi Uni Eropa (EU) menyelenggarakan pertemuan perdana Youth Sounding Board (YSB) di Indonesia. Ini merupakan sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam kerja sama Uni Eropa-Indonesia. 

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia H.E. Denis Chaibi mengatakan, angkatan Youth Sounding Board Indonesia tahun ini terdiri dari 15 anak-anak muda yang cemerlang berusia 18-25 tahun dari seluruh Indonesia. Mereka akan berperan sebagai kelompok penasihat untuk Delegasi Uni Eropa.

“Generasi muda Indonesia penuh dengan potensi, dan memegang peran krusial untuk mewujudkan masa depan yang lebih sejahtera. Uni Eropa yakin bahwa dinamika demografi Indonesia merupakan elemen kunci untuk realisasi visi Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, Delegasi Uni Eropa di Jakarta dengan bangga meluncurkan Youth Sounding Board, sehingga kerja sama kami dengan Indonesia dapat menjadi lebih partisipatif dan lebih relevan bagi kaum muda di seluruh negara," ujar Denis, Kamis, (27/6/2024).

Denis menjelaskan, Program Youth Sounding Board tahun ini menerima ratusan lamaran, dan 15 anggota terpilih dari seluruh Indonesia telah melalui proses seleksi yang ketat.

"Para anggota Youth Sounding Board akan menjalankan tugas mereka sepanjang 2024-2025, termasuk memberikan rekomendasi terhadap rencana dan kegiatan Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia untuk memastikan partisipasi dan pemberdayaan kaum muda, serta membangun jaringan dengan pemuda-pemudi dari berbagai wilayah di Indonesia untuk bertukar pengalaman dan keahlian," terang Denis.

Youth Sounding Board, ujar Denis, juga akan mengadakan pertemuan rutin untuk membahas isu-isu terkini dan hal-hal mendesak di mana YSB dapat memegang peran dalam menyuarakan solusi lokal dan berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan kapasitas yang diselenggarakan oleh Delegasi Uni Eropa.

Ke-15 anggota YSB merupakan aktivis muda dan perintis lokal di bidang lingkungan dan perubahan iklim, pendidikan, sains dan teknologi, hak asasi manusia, gender, kewirausahaan dan kesehatan. Angkatan tahun ini terdiri dari delapan laki-laki dan tujuh perempuan, yang berasal dari provinsi Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua Barat Daya.

Denis menambahkan, kaum muda sebenarnya merupakan orang-orang yang terdampak langsung dengan perubahan iklim. Mereka yang merasakan langsung terkena banjir, dan terkena suhu panas yang luar biasa akibat perubahan iklim.

"Oleh karena itu kami juga mengharapkan feedback dari kaum muda bagaimana kebijakan selanjutnya yang lebih baik untuk mengatasi perubahan iklim," kata Denis.

Di tempat yang sama, Ketua Pusat Ilmu Transdisiplin dan Keberlanjutan, IPB (CTSS IPB) Damayanti Buchori mengatakan, masa depan itu ada tangan anak-anak muda. Oleh karena itu pendidikan di Indonesia harus menghasilkan anak-anak muda yang berani keluar dari comfort zone. 

"Di tengah perubahan iklim global, kami berharap anak-anak muda mulai menjaga kelestarian lingkungan bersama," ujarnya.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: