Polemik PDN, ​​​​​​​Wamenkominfo: Beberapa Layanan Publik Telah Mulai Dipulihkan

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 27 Juni 2024 | 14:45 WIB
Ilustrasi Pusat Data Nasional. (Foto/Freepik)
Ilustrasi Pusat Data Nasional. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com -  Wamenkominfo Nezar Patria mengungkapkan bahwa virus yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 merupakan varian baru dari virus Lockbit 3.0. Virus tersebut sebelumnya pernah menyerang Bank Syariah Indonesia (BSI).

"Virus yang baru ini dikembangkan oleh sebuah kelompok dan diberi nama Brain Cipher. Seperti ransomware lainnya, ia mengenkripsi semua data dan file di server yang mereka serang," jelasnya.

Menurut Wamen Nezar Patria, serangan tersebut menyasar PDNS kedua, bukan Pusat Data Nasional (PDN).

“Ada dua PDNS, yaitu yang pertama di Serpong dan yang kedua di Surabaya. Yang terkena adalah yang di Surabaya. Kami sedang melokalisir wilayah-wilayah yang terdampak,” ujarnya.

Wamenkominfo menyatakan bahwa tim saat ini sedang melakukan pemulihan terhadap semua sektor layanan publik yang terdampak serangan siber tersebut.

"Tim sedang bekerja untuk memulihkan semua sektor yang terdampak oleh ransomware ini. Tim yang sudah terbentuk bekerja sangat intensif selama 24 jam untuk mengambil langkah-langkah sesuai dengan prosedur pengamanan server yang sudah terinfeksi. Prosesnya masih berjalan," jelasnya.

Wamen Nezar Patria menambahkan bahwa beberapa layanan publik telah mulai dipulihkan, termasuk layanan imigrasi dan layanan publik di bawah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

"Beberapa kementerian dan lembaga yang memiliki backup server telah diamankan dan dievaluasi apakah terinfeksi atau tidak oleh ransomware ini. Prosesnya berjalan baik dan beberapa layanan lembaga dan kementerian lainnya juga perlahan-lahan mulai pulih," ungkapnya.

Menanggapi permintaan tebusan dari peretas, Wamenkominfo Nezar Patria menegaskan bahwa Kementerian Kominfo akan menempuh cara lain karena objek yang diserang adalah infrastruktur penting milik negara.

"Infrastruktur ini sangat penting, seperti data center milik negara untuk pelayanan publik. Serangan terhadap infrastruktur penting ini juga merupakan serangan terhadap kepentingan nasional kita,” tegasnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: