Brain Cipher Janjikan Kunci Enkripsi PDN Gratis Hari Ini, Simak Faktanya

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:13 WIB
Ilustrasi serangan siber. (Foto/Freepik)
Ilustrasi serangan siber. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com -  Hari ini, Rabu (3/7/2024), hacker Brain Cipher yang mengklaim telah membobol Pusat Data Nasional (PDN) berjanji akan memberikan kunci untuk membuka enkripsi secara cuma-cuma.

Berikut poin-poin penting yang harus Anda ketahui:

- Alasan Serangan: Tujuannya untuk menyadarkan pemerintah akan pentingnya investasi dalam keamanan siber dan perekrutan spesialis berkualitas. Mereka menegaskan serangan ini tidak bermotif politik, hanya uji penetrasi.

- Permintaan Maaf ke Masyarakat: Hacker ini meminta maaf kepada warga Indonesia atas dampak serangan mereka.

- Mengenal Brain Cipher: Sejauh ini, belum ada kelompok lain yang menggunakan nama Brain Cipher. Istilah ini lebih merujuk pada perangkat lunak ransomware. Brain Cipher adalah operasi ransomware baru yang diluncurkan awal Juni dan menargetkan berbagai organisasi di seluruh dunia. Sampel ransomware ini telah diunggah ke berbagai situs berbagi malware dalam dua pekan terakhir.

- Pengumuman di Platform X: Brain Cipher menyampaikan pesan melalui akun @stealthmole_int kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, menekankan akan memberikan kunci enkripsi hari ini.

- Permintaan Ucapan Terima Kasih: Brain Cipher meminta pemerintah memberikan ucapan terima kasih secara publik dan menyediakan alamat dompet kripto untuk donasi menggunakan mata uang digital monero. Sebelumnya, mereka menuntut tebusan sebesar Rp 131 miliar.

Brain Cipher Janjikan Kunci Enkripsi PDN Gratis

- Kepastian Penyerahan Kunci: Brain Cipher berjanji akan memberikan kunci enkripsi secara gratis atas inisiatif mereka sendiri.

Laporan Serangan Siber pada PDNS 2

Tanggal Deteksi dan Kronologi:

- 17 Juni 2024: Serangan pertama kali terdeteksi pada pukul 23.15 WIB. Brain Cipher Ransomware menonaktifkan fitur keamanan Windows Defender.

- 20 Juni 2024: Aktivitas berbahaya mulai pukul 00.54 WIB, termasuk instalasi file berbahaya, penghapusan file sistem penting, dan penonaktifan layanan. Peretas meminta tebusan sebesar 8 juta dolar AS (Rp131 miliar). Pada pukul 00.55 WIB, Windows Defender mengalami crash.

Dampak Serangan:

- Hingga 26 Juni 2024: Serangan mengganggu 239 instansi pengguna PDNS 2, termasuk 30 kementerian/lembaga, 15 provinsi, 148 kabupaten, dan 48 kota.

- Pengguna Tak Terdampak: Sebanyak 43 instansi tidak terdampak karena data mereka hanya tersimpan sebagai cadangan di PDNS 2.

Serangan ini menunjukkan betapa pentingnya keamanan siber dan perlunya investasi dalam industri serta perekrutan spesialis berkualitas.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: