3 Penyebab Pemerintah Belum Capai Target Kemiskinan dan Kemiskinan Ekstrem

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 03 Juli 2024 | 21:30 WIB
Muhadjir dalam sebuah kesempatan (Beritanasional/Lydia)
Muhadjir dalam sebuah kesempatan (Beritanasional/Lydia)

BeritaNasional.com - Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan, terdapat tiga penyebab gagalnya pemerintah mencapaikan target penurunan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.

Muhadjir mengatakan, salah satu penyebab adalah faktor cuaca akibat fenomena El Nino.

"Terutama faktor cuaca bersamaan dengan munculnya El nino. Kekeringan kita alami (membuat) tanaman tidak produktif," kata Muhadjir dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2024). 

Selanjutnya, penyebab kedua adalah pandemi Covid-19. Menurutnya, pandemi itu membuat banyak warga mendadak masuk dalam kategori kemiskinan. 

"Jadi sebetulnya hal-hal yang kita tidak duga, peristiwa Covid-19, El Nino menyebabkan kesulitan capai target," ujar Muhadjir. 

Lalu, penyebab ketiga adalah kondisi geopolitik yang membuat adanya kelangkaan bahan pangan dan energi.

"Mudah-mudahan pemerintah yang akan datang tidak alami kejadian krusial seperti ini," ucap Muhadjir. 

Diberitakan sebelumnya, Kemenko PMK merilis data angka kemiskinan dan kemiskinan baru pada semester I 2024.

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, persentase kemiskinan di Indonesia sampai Maret 2024 adalah 9,03 persen. Angka ini turun 0,33 persen dari Maret 2024.

"Angka kemiskinan 2024 telah mengalami penurunan yaitu persentase penduduk Maret 2024 sebesar 9,3 persen, turun 0,33 persen terhadap Maret 2023," kata Muhadjir dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2024).

Muhadjir menargetkan dalam lima bulan ke depan angka kemiskinan dapat turun mencapai 8 persen. Namun, angka ini masih belum mencapai target dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni 7,5 persen.

"Mestinya akhir 2024 nanti bisa di bawah 9 (persen). Artinya 8 koma memang masih jauh dari target," ujar Muhadjir.

Sedangkan untuk persentase kemiskinan ekstrem di Indonesia sampai Maret 2024 adalah 0,83 persen. Angka ini turun 0,29 persen dibanding tahun sebelumnya.

Meskipun pemerintah berhasil mengurangi kemiskinan ekstrem, Muhadjir mengaku angka ini masih belum memuaskan baginya.

"Ini capaian yang agak kurang menggembirakan karena Maret 2023 itu capain kita hampir 1 persen atau 0,90 persen," ucap Muhadjir
 

 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: