Pakar IT Duga Brain Cipher Orang Indonesia, Begini Analisisnya

Oleh: Mufit
Selasa, 09 Juli 2024 | 18:17 WIB
Pakar teknologi informasi dari Unair Soegianto Soelistiono dalam diskusi daring bertajuk PDN Ambyar!! Apa Solusinya? pada Selasa (9/7/2024). (Foto/Tangkapan Layar Zoom Meeting)
Pakar teknologi informasi dari Unair Soegianto Soelistiono dalam diskusi daring bertajuk PDN Ambyar!! Apa Solusinya? pada Selasa (9/7/2024). (Foto/Tangkapan Layar Zoom Meeting)

BeritaNasional.com - Pakar teknologi informasi atau IT dari Universitas Airlangga (Unair) Soegianto Soelistiono curiga hacker yang mengatasnamakan Brain Cipher, pelaku peretas Pusat Data Nasional (PDN), adalah orang Indonesia. 

Hal tersebut dianalisis dari bahasa permintaan maaf yang disampaikan Brain Cipher menggunakan bahasa Inggris yang sangat kental dengan bahasa Indonesia.

"Brain Cipher ini menyampaikan permohonan maaf memakai bahasa inggris, tetapi kalau dilihat itu bahasanya lebih ke Indonesia banget," katanya dalam diskusi daring bertajuk Pusat Data Nasional Ambyar!! Apa Solusinya? pada Selasa (9/7/2024).

"Ini makin mencurigakan apakah benar-benar dari luar atau memang dari dalam negeri karena bahasanya kental dengan Indonesia banget, kalau saya melihat ini Indonesia banget," sambungnya. 

Selain itu, lanjut Soelistiono, Brain Cipher sempat menawarkan kerja sama agar pemerintah memasang iklan di web yang dikelolanya.

Dia mengatakan tidak ada pelaku hacker dari luar negeri yang menawarkan iklan kerja sama karena akan mengungkapkan identitasnya.

"Kemudian dia menawarkan iklan di webnya. Tidak ada hacker yang menawarkan iklan karena hacker tidak berani mengungkap identitas aslinya, ini kan aneh," tandasnya.

Sebelumnya, pelaku peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya dengan ransomware mengaku akan memberikan secara cuma-cuma pembuka (dekripsi) data yang dikunci imbas ransomware.

"Masyarakat Indonesia, kami meminta maaf atas fakta bahwa (serangan) ini berdampak ke semua orang," menurut keterangan akun pengguna forum gelap, Brain Cipher, dalam bahasa Inggris yang diunggah oleh akun perusahaan intelijen siber StealthMole pada Selasa (2/7/2024).

"Kami juga mohon terima kasih dan kepastian masyarakat bahwa kami telah mengambil keputusan tersebut secara sadar dan mandiri," lanjut tulisan tersebut.

Akun gelap yang menyertakan tagline More important than money, only honor ini juga mengaku akan membagikan kunci-kunci data yang diretas secara cuma-cuma.

"Rabu ini kami akan memberi Anda kunci-kuncinya secara gratis," ungkap mereka.

Kelompok ini berharap peretasan PDNS tersebut mendorong pendanaan dan SDM yang lebih layak di sektor teknologi ini.

"Kami harap serangan kami membuat jelas soal betapa pentingnya buat mendanai industri ini dan merekrut pakar yang layak," kata mereka.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: