Viral! Tumpukan Sampah di Kamar Kos Diduga Akibat Hoarding Disorder, Apa Itu?
BeritaNasional.com - Sebuah video yang memperlihatkan tumpukan sampah dalam sebuah kamar kos menjadi viral di media sosial.
Sampah-sampah tersebut dibiarkan berserakan hingga menumpuk di dalam kamar.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @siskavizar, terlihat berbagai jenis sampah seperti botol minuman bekas dan kardus yang memenuhi ruangan. Akun tersebut menduga bahwa penyewa kamar tersebut mungkin mengidap hoarding disorder.
"Mimpi buruk ibu kost!! Dapat penghuni hoarding disorder/malas disorder/mager disorder!!" tulis keterangan dalam video tersebut, yang dilihat pada Selasa (16/7/2024).
Akun @siskavizar menambahkan deskripsi kejadian tersebut: "Berawal kalau ketemu nih anak kost yang bau banget sampai bikin mual dan bau kamarnya sampai keluar meskipun dalam keadaan terkunci. Curiga banget akhirnya pas dia lagi keluar kita buka kamarnya dan pas dibuka, jreeenggg…. shake shack shock!!!"
Video ini menarik perhatian netizen, mengingat hoarding disorder adalah gangguan yang membuat penderitanya sulit membuang barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan, menyebabkan tumpukan yang tidak teratur dan berantakan di rumah atau tempat tinggal mereka.
Apa itu Hoarding Disorder
Hoarding Disorder adalah gangguan mental yang ditandai dengan kebiasaan menimbun barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan.
Pengidap hoarding disorder merasa sulit untuk membuang benda-benda tersebut, meskipun benda-benda itu tidak memiliki nilai materi yang signifikan.
Gejala Hoarding Disorder
Gejala hoarding disorder dapat muncul sejak masa remaja dan biasanya semakin parah seiring bertambahnya usia.
Berikut adalah beberapa gejala utama:
1. Kesulitan untuk membuang atau berpisah dengan barang-barang, terlepas dari nilai materinya.
2. Merasa perlu menyimpan barang-barang dan kesal ketika harus membuangnya.
Tumpukan barang yang tidak teratur dan berantakan di rumah.
3. Konflik dengan orang serumah yang mencoba menata atau membereskan timbunan barang.
4. Kehilangan barang-barang penting yang dibutuhkan karena tumpukan barang yang berlebihan.
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab pasti hoarding disorder belum diketahui, namun beberapa faktor yang berkontribusi meliputi genetika, stres yang berlebihan, dan gangguan kesehatan mental lainnya seperti kecemasan dan depresi.
Pengidap sering kali merasa barang-barang yang mereka simpan memiliki makna emosional atau kenangan tertentu, atau mereka percaya bahwa barang-barang tersebut akan berguna di masa depan.
Dampak Terhadap Kesehatan
Hoarding disorder dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama yang berkaitan dengan kebersihan dan lingkungan hidup.
Rumah yang penuh dengan barang-barang menumpuk dapat menyebabkan sesak napas, asma, dan infeksi saluran pernapasan.
Selain itu, hoarding disorder dapat menurunkan kualitas hidup pengidapnya dan mengisolasi mereka dari lingkungan sosial.
Pengobatan Hoarding Disorder
Pengobatan hoarding disorder melibatkan kombinasi terapi dan obat-obatan. Berikut adalah beberapa metode
pengobatan yang umum digunakan:
Psikoterapi: Terapi perilaku kognitif (CBT) sering digunakan untuk membantu pengidap mengubah pola pikir dan perilaku mereka terkait menimbun barang.
Obat-obatan: Antidepresan, terutama selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), mungkin diresepkan jika pengidap juga mengalami gangguan mental lainnya seperti depresi atau kecemasan.
Langkah-langkah sederhana yang dapat membantu dalam pengobatan meliputi:
- Membuat daftar benda yang perlu dibuang.
- Mengurangi kebiasaan membawa barang dari luar.
- Menyumbangkan barang layak pakai kepada orang yang membutuhkan.
- Membersihkan satu ruangan di rumah dan membandingkannya dengan ruangan yang masih berantakan.
- Mengalihkan perhatian dengan melakukan kegiatan lain selain mengumpulkan barang.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu