Apa Itu Tepi Barat dan Proyek Permukiman E1? Rencana Jahat Israel Kubur Negara Palestina

BeritaNasional.com - Tepi Barat yang merupakan wilayah sekaligus rumah bagi sekitar 3 juta warga Palestina kembali menjadi sorotan dunia. Bersama Yerusalem Timur dan Jalur Gaza, wilayah ini dikenal sebagai bagian dari wilayah Palestina.
Sejak serangan Hamas pada Oktober 2023, tekanan dari Israel terhadap warga Palestina di sini semakin meningkat.
Dilansir dari BBC.com pada Kamis (21/8/2025), Tepi Barat saat ini telah menjadi lokasi bagi sekitar 160 permukiman Israel yang dihuni oleh 700 ribu warga Yahudi.
Meskipun Otoritas Palestina mengelola sebagian besar kota, Israel masih memegang kendali penuh atas wilayah ini.
Data dari PBB menunjukkan peningkatan kekerasan yang signifikan. Pada Juni lalu, tercatat 100 warga Palestina terluka akibat serangan para pemukim Israel, menjadikannya jumlah bulanan tertinggi dalam dua dekade terakhir.
Sepanjang paruh pertama tahun 2025, terjadi 757 serangan yang menimbulkan korban atau kerusakan properti, naik 13% dari tahun sebelumnya.
Human Rights Watch bahkan melaporkan bahwa pasukan keamanan Israel tidak hanya mengabaikan serangan ini, tetapi juga dituduh ikut serta dalam beberapa kasus.
Menurut hukum internasional, pendirian permukiman di wilayah pendudukan dilarang. Hal ini tercantum dalam Konvensi Jenewa, sebuah pandangan yang didukung oleh banyak sekutu Israel dan para ahli hukum. Namun, Israel berargumen bahwa konvensi tersebut tidak berlaku bagi mereka.
Pada Juli 2024, Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan putusan yang menyatakan keberadaan Israel di Tepi Barat adalah ilegal dan harus menarik para pemukimnya.
ICJ menyebut pembatasan yang diberlakukan Israel sebagai "diskriminasi sistemik yang didasarkan pada, antara lain, ras, agama, dan asal-usul etnis".
Di sisi lain, warga Palestina ingin agar semua permukiman ini dibongkar karena mereka melihat Tepi Barat sebagai wilayah vital untuk pendirian negara Palestina merdeka di masa depan. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak pandangan ini.
"Orang-orang Yahudi bukanlah penjajah di tanah mereka sendiri," kata Netanyahu.
Proyek E1 yang Sangat Kontroversial
Rencana perluasan permukiman E1 menjadi sangat kontroversial karena posisinya yang strategis. Proyek ini akan memisahkan wilayah utara dan selatan Tepi Barat, mencegah penyatuan wilayah perkotaan Palestina yang menghubungkan Ramallah, Yerusalem Timur, dan Betlehem.
Dikutip dari laman organisasi yang menuntut perdamaian Israel-Palestina Peace Now, proyek ini akan menambah 33% perluasan pada permukiman Maale Adumim.
Rencana ini juga akan menghubungkan area permukiman dengan zona industri, yang pada akhirnya akan memperluas kendali Israel atas sebagian besar Tepi Barat.
Kelompok ini melaporkan bahwa komite teknis akan mengadakan sidang persetujuan akhir pada Rabu (20/8) mendatang, yang kemungkinan besar akan menyetujui rencana tersebut setelah menolak semua keberatan.
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu