Taiwan Latihan Militer untuk Bertahan jika Ada Invasi China

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 17 Juli 2024 | 22:00 WIB
Ilustrasi latihan militer Taiwan (Foto/Pixabay)
Ilustrasi latihan militer Taiwan (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Taiwan akan menyelenggarakan latihan militer untuk melakukan simulasi pencegahan serangan terhadap bandara dan pelabuhan utama, serta menguji kemampuan pasukan untuk merespons skenario yang mirip dengan perkiraan invasi China.

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan menjelaskan, latihan ini akan dilaksanakan antara 22 Juli dan 26 Juli. Latihan berupa tempur tanpa skenario dan nyata. Latihan ini termasuk latihan pertahanan udara dari serangan China.

Taiwan memutuskan melakukan latihan militer ini karena China semakin meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan. Apalagi China memberlakukan One China Policy yang artinya Satu China sehingga China memandang Taiwan merupakan bagian dari wilayahnya.

Pada awal Juli, Kementerian Pertahanan Taiwan mendeteksi sebanyak 66 pesawat militer China yang beroperasi di sekitar Taiwan dalam waktu 24 jam. Ini membuat Taiwan terdorong meningkatkan latihan militernya.

Sejumlah pengamat mengatakan, latihan militer tahun ini lebih mendekati pertempuran yang sebenarnya karena pihak berwenang tidak akan mengumumkan skenario simulasi sebelum latihan.

"Latihan tahun ini adalah latihan tanpa skenario dan tujuannya adalah agar militer Taiwan dapat mengembangkan kemampuan untuk merespons dengan cepat dalam pertempuran yang sebenarnya," ujar Su Tzu-yun, Pakar Militer di Institut Penelitian Pertahanan dan Keamanan Nasional di Taipei.

Dikutip dari VOA, selama latihan tembak-menembak, Kementerian Pertahanan akan menguji kemampuan pertahanan pasukan pada malam hari untuk memastikan mereka dapat mengambil keputusan secara mandiri. Bahkan usai kehilangan kontak, mereka wajib mengikuti komando pusat.

"Saat militer China meningkatkan kemampuan perangnya pada malam hari. Maka tentara Taiwan juga harus punya kemampuan untuk siap bertempur kapan saja," kata Chieh Chung, Peneliti Militer di National Policy Foundation di Taiwan.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: