Hongaria Siap Jadi Mediator Konflik Ukraina-Rusia

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Jumat, 19 Juli 2024 | 04:00 WIB
Perang Ukraina-Rusia masih berlangsung (Foto/Freepik)
Perang Ukraina-Rusia masih berlangsung (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto mengatakan, Hongaria siap menjadi mediator antara Rusia dan Ukraina untuk menyelesaikan konflik Ukraina yang masih berlangsung hingga kini.

Selama ini Hongaria sudah berusaha untuk melakukan misi perdamaian untuk mengatasi konflik Ukraina. Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban sudah mengunjungi sejumlah pemimpin negara di Ukraina, Rusia, China, dan Amerika Serikat untuk mengakhiri permusuhan Ukraina-Rusia.

Szijjarto juga mengatakan, beberapa hari setelah pecahnya konflik Ukraina pada Februari 2022, Budapest mencoba mendorong negosiasi perdamaian langsung Rusia-Ukraina dengan menghubungi Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andrey Yermak.

“Saya mengatakan hal yang sama kepada mereka. Hongaria selalu siap memfasilitasi perundingan, kami selalu siap menawarkan tempat mana pun di Hongaria di mana kedua belah pihak akan diberikan kondisi yang sama, keamanan yang sama, dan kesempatan yang sama,” kata Szijjarto.

Szijjarto menekankan, pendirian Hongaria tidak pernah berubah. “Jadi jika Anda membutuhkan kami, kami siap membantu Anda,” tambahnya.

Orban sendiri memulai tur kebijakan luar negeri awal bulan ini. Ia bertemu dengan para pemimpin Ukraina, Rusia, China, dan Turk dalam upaya memediasi perdamaian bagi Ukraina-Rusia. 

Ia mendesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyetujui gencatan senjata. Namun permintaah Orban ditolak oleh Zelensky.

Ia mengatakan, Orban memiliki pengaruh yang terlalu kecil untuk menjadi mediator kesepakatan antara Ukraina-Rusia.

Tawaran Orban membuat marah banyak pejabat di Eropa. Bahkan Uni Eropa (UE) menyebut upayan Orban tidak relevan dan pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian UE dan kebijakan luar negeri bersama. UE berpendapat, setiap pembicaraan mengenai masa depan Ukraina harus melibatkan Kiev.

Dikutip dari RT, Orban juga bertemu dengan calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump. Trump sendiri berjanji akan menyelesaikan konflik Ukraina dalam waktu 24 jam jika ia terpilih pada bulan November. 

Mengomentari perundingan Orban-Trump, Szijjarto mengatakan, meskipun saat ini tidak ada pengambil keputusan yang mampu menyelesaikan krisis ini, “Anda harus mencari pemimpin masa depan.”

“Jika Anda melihat pemimpin masa depan, hanya Presiden Trump yang bisa sukses dalam misi menciptakan perdamaian di wilayah kita. Sejauh yang saya pahami, Presiden Trump mampu melakukannya,” ujar Szijjarto.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: