Duel 2 Nama Besar di Pilgub Banten, Siapa Jawaranya?
BeritaNasional.com - Situasi menjelang Pilkada di Banten semakin panas. Pasalnya, nama tokoh-tokoh yang bakal berkompetisi semakin mengerucut. Nampaknya, Pilgub kali ini hanya akan diisi oleh dua kubu yang bertarung.
Kubu pertama datang dari Andra Soni dan Dimyati Natakusumah. Duet ini telah berhasil mengantongi dukungan dari berbagai partai politik.
Dukungan tersebut datang dari Gerindra, PKS, PSI, NasDem, PKB, PPP dan Demokrat. Koalisi besar ini tentunya hanya menyisakan PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Golkar sebagai partai yang belum mengumumkan dukungan di Pilkada Banten 2024.
Padahal, Partai Golkar merupakan partai pertama yang menunjukkan taringnya di Pilkada Banten. Sebab, Golkar memiliki Airin Rachmi Diany yang dijagokan sejak dahulu kala.
Karena proses dinamika politik yang terus terjadi, kabar majunya Airin pun tak terdengar lagi. Hingga akhirnya, Partai Gerindra resmi menunjuk kadernya, yaitu Andra Soni untuk memajukan Banten.
Berikut ulasan lengkap Beritanasional.com peta politik Pilkada Banten 2024.
1. Andra Soni
Setelah Prabowo Subianto diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2024, Andra Soni mulai mem-branding dirinya di Banten. Poster, spanduk, dan baliho dirinya mulai terpasang di Banten, khususnya di Tangerang.
Andra sendiri terjun ke dunia politik pada 2014. Ia berhasil menjadi anggota DPRD Banten dari Partai Gerindra. Ia pun diangkat sebagai Sekretaris DPD Gerindra Banten.
Karier politiknya pun berjalan mulus. Ia kembali terpilih di Pileg 2019. Bahkan, Partai Gerindra mempercayainya sebagai Ketua DPRD Banten. Tak hanya itu, ia juga kini menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Banten.
Di 2024, Soni sebetulnya turut berkompetisi di Pileg 2024 lalu. Namun, Partai Gerindra akhirnya memutuskan untuk mendorong Soni dalam Pilkada Banten 2024.
Situasi politik pun berjalan terus, diikuti dengan dinamikanya. Hingga pada 30 Juni 2024 lalu, Partai Gerindra resmi memasangkan Soni dengan Dimyati Natakusumah.
Dimyati sendiri merupakan tokoh politik yang lebih senior dibanding Soni. Ia terkenal di Banten Selatan. Dimyati memulai karier politiknya dengan menjadi Bupati Pandeglang melalui PPP selama dua periode pada 2000-2009.
Calon Gubernur Banten Andra Soni saat diberikan rekomendasi oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Sayangnya, Dimyati memiliki catatan merah. Ia diduga melakukan korupsi saat menjadi Pandeglang 1. Namun pada 19 Oktober 2011, Dimyati divonis bebas oleh Mahkamah Agung.
Meski demikian, karier politik Dimyati terus meroket. Ia berhasil menjadi anggota DPR selama dua periode, dari 2009 sampai 2019.
Ia pun sempat berganti partai pada 2017. Kini Dimyati menjadi kader PKS. Ia pun kembali lolos ke Parlemen pada Pemilu 2019 melalui PKS dan kini Dimyati menjabat sebagai anggota DPR Komisi III.
Saat ini pun duet Gerindra-PKS telah mengantongi dukungan dari tujuh partai politik atau setara dengan 61 kursi DPRD. Dengan jumlah dukungan ini, dipastikan Soni-Dimyati tinggal mendaftar ke KPU pada Agustus mendatang.
Meski demikian, jika dilihat secara survei, masih banyak tugas yang perlu dikerjakan karena elektabilitasnya masih sangat kecil.
Berdasarkan survei Litbang Kompas, nama Soni tak masuk sebagai calom gubernur top of mind bagi warga Banten. Justru, Dimyati mendapatkan angka 2,7 persen.
Perolehan angka tersebut tak membuatnya berkecil hati. Soni yakin dirinya bisa memenangkan Pilkada dengan dukungan penuh dari partai pendukung.
"InsyaAllah dengan dukungan partai-partai yang telah kami terima dengan struktur yang ada dan kemudian simpatisan yang ada InsyaAllah kami punya keyakinan kontestasi ini akan kita menangkan," kata Soni di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2024).
2. Airin Rachmi Diany
Airin merupakan sosok kuat di Pilkada Banten 2024. Sepak terjangnya membangun Tangerang Selatan menjadikan elektabilitas Airin menjadi yang paling tinggi di Banten.
Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh survei Litbang Kompas. Berdasarkan pernyataan warga Banten, gubernur top of mind versi mereka adalah Airin, dengan perolehan angka 38,3 persen.
Partai Golkar, tempat Airin bernaung, mulanya sudah memanasi mesin. Baliho-baliho Airin sebagai bakal calon gubernur telah terpasang sejak masa kampanye Pilpres 2024 lalu.
Namun, narasi baliho tersebut berubah karena Airin juga berkompetisi di Pileg 2024. Meski demikian, narasi spanduknya kembali berubah usai Pileg 2024 selesai, menjadi Airin sebagai bakal calon gubernur Banten.
Meski demikian, kelanjutan dari baliho-baliho tersebut masih belum terlihat. Partai Golkar belum memberikan aba-aba lebih lanjut kepada Airin untuk mencari partner pendampingnya.
Bakal calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany. (BeritaNasional/Panji)
Partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) pun 'meninggalkan' Golkar dengan absennya dukungan kepada Airin.
Hingga akhirnya Partai Golkar bersepakat untuk berkoalisi dengan PDIP. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat.
Sayangnya, koalisi ini juga masih mengikuti dinamika politik. Sebab, belum ada sosok pasti yang akan mendampingi Airin.
Setidaknya, ada dua nama yang digadang-gadang menjadi wakil dari Airin, yaitu eks Gubernur Banten Rano Karno dan Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi.
"Ya Banten muncul nama dari internal PDI Perjuangan ada Pak Rano Karno, ada Pak Ade Sumardi. Komunikasi dengan partai Golkar, termasuk dengan Ibu Airin sudah dilakukan bahkan dipimpin oleh Bapak Ahmad Basarah," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2024)
Namun, Rano Karno baru-baru ini menyatakan sikapnya di Pilkada Banten. Ia berujar, dirinya siap memenangkan kader yang diusung PDIP.
"Untuk masalah Banten, saya kira posisi saya sebagai petugas partai cukup jelas, yakni mengamankan apapun perintah partai terhadap saya, saya dan semua kader partai PDI Perjuangan di Banten memangku kewajiban untuk menjaga marwah dan kehormatan partai sekaligus memenangkan partai," kata Rano Karno.
"Bila partai meminta saya untuk memberikan dukungan kepada siapapun calon yang didukung, maka akan saya lakukan. Dengan pengalaman yang saya miliki selama ini, bila memang diperlukan, saya akan membantu dan mendukung cagub dan cawagub Banten menyusun strategi pembangunan untuk Banten yang lebih modern dan berkemajuan," tambahnya.
Jika melihat elektabilitas, berdasarkan survei Litbang Kompas terakhir, posisi Rano Karno memang jauh unggul dibanding Ade. Elektabilitas Rano Karno berada di peringkat tiga dengan angka 16,5 persen. Ia hanya kalah dari Airin dan Wahidin Halim.
Sedangkan, nama Ade tak masuk di dalam survei. Meski begitu, putusan akhir akan tetap di tangan Golkar dan PDIP dengan perhitungan masing-masing.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 20 jam yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
POLITIK | 18 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu