Pemprov DKI Ungkap Ada 847 Pekerja Kena PHK hingga Juni 2024

Oleh: Lydia Fransisca
Selasa, 06 Agustus 2024 | 10:24 WIB
Sejumlah pekerja berjalan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman. (BeritaNasional/Oke Atamaja)
Sejumlah pekerja berjalan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman. (BeritaNasional/Oke Atamaja)

BeritaNasional.com - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta mengungkapkan, terdapat 847 orang yang di PHK pada 2024. Adapun data itu dihimpun hingga Juni 2024.

Dari data tersebut, jumlah pekerja yang paling banyak di-PHK berada di Jakarta Utara, yakni 249 orang. Selanjutnya wilayah Jakarta Timur menempati urutan kedua terbanyak dengan jumlah pekerja 172 orang.

Kepala Disnakertransgi DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, data PHK periode Januari-Juni 2024 ini mengalami penurunan sebesar 31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Adapun sektor-sektor yang mendominasi terjadinya PHK adalah perdagangan dan jasa 63,52 persen, industri 12,05 persen, infrastruktur, utilitas dan transportasi 10,75 persen, lain-lain meliputi sektor kesehatan dan rumah sakit, yayasan, media 5,86 persen, dan keuangan 4,89 persen," jelas Hari dalam keterangan resminya, Selasa (6/8/2024).

Selain data yang dihimpun oleh Disnakertransgi DKI Jakarta, Kementerian Ketenagakerjaan juga menghimpun data pekerja yang di-PHK melalui Portal SIGAP Hubungan Industria. Hasilnya, terdapat 7.469 orang yang di-PHK.

“Data sejumlah 7.469 orang tersebut bersumber dari pelaporan pekerja yang telah di-PHK yang memanfaatkan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) di BPJS Ketenagakerjaan," kata Hari.

Hari berujar, saat ini terdapat 1.491 perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta tetapi mempunyai cabang di luar DKI. Namun, ribuan perusahaan ini mengikutsertakan pekerjanya dalam BPJS Ketenagakerjaan yang dibayarkan oleh kantor pusat di DKI Jakarta. 

"Dari data 7.469 orang pekerja ter-PHK yang memanfaatkan program JKP tersebut ternyata tidak seluruhnya pekerja yang bekerja maupun tinggal/berdomisili di Provinsi DKI Jakarta," tegas Hari.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: