PKB Minta Effendy Choirie Tak Ikut Campur Masalah dengan PBNU

Oleh: Ahda Bayhaqi
Kamis, 08 Agustus 2024 | 13:05 WIB
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar. (BeritaNasional/Elvis)
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar. (BeritaNasional/Elvis)

BeritaNasional.com -  Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hanif Dhakiri meminta Effendy Choirie untuk tidak ikut campur dalam urusan PKB dengan PBNU.

Permintaan ini terkait dengan kehadiran kader NasDem tersebut yang memenuhi pemanggilan PBNU sebagai mantan anggota DPR Fraksi PKB, kemarin.

Hanif meminta Effendy untuk tidak mengobok-obok PKB, karena ia menilai sebagai Ketua DPP NasDem, dapat merusak hubungan antar partai.

"Mas Effendy Choirie kan pengurus Partai NasDem. Mbok uruslah partai sendiri. Ngapain ikut mengobok-obok PKB? Itu tidak etis dan bisa merusak hubungan antar partai," ujar Hanif kepada wartawan pada Kamis (8/8/2024).

Hanif menambahkan bahwa tindakan Effendy bisa saja dilaporkan kepada Ketua Umum NasDem, Surya Paloh.

"Nanti kita laporkan ke Bang Surya Paloh selaku Ketua Umum NasDem, agar dikenakan disiplin partai," katanya.

Namun, Hanif mengakui bahwa pernyataan Effendy terkait hubungan PKB dan PBNU yang tidak memiliki hubungan struktural memang benar. PKB dan PBNU adalah entitas yang berbeda.

"PKB dan PBNU adalah entitas berbeda. PKB adalah partai politik yang dipayungi oleh UU Partai Politik, sementara NU adalah ormas yang dipayungi oleh UU Ormas. Masing-masing memiliki kedaulatan organisasi, AD/ART sendiri, serta tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Jadi, tidak seharusnya saling mengganggu atau melakukan penyerobotan; kita harus saling menghormati. Melawan hukum jika ada yang main serobot. KH Ma'ruf Amin, Pak Wapres kita dan salah satu pendiri PKB, juga menegaskan hal yang sama," jelas Hanif.

Hanif mengaku bingung melihat keadaan PBNU saat ini. Ia tidak tahu apa kesalahan PKB sehingga diperlakukan seperti ini oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Qoumas, dan Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf.

"Saya juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan PBNU di bawah kepemimpinan mereka berdua, sehingga NU terbelit banyak masalah dan citranya jatuh di mata publik," katanya.

Mantan Ketua Umum Garda Bangsa itu berkata, Gus Yahya dan Mas Saiful rajin kampanye peradaban dan perdamaian, tetapi malah memantik perpecahan di kalangan warga NU.

"Katanya mau fokus pada high politics, tapi malah sibuk mengurusi politik praktis dan ingin merusak PKB. Ini kan paradoks dan ironis. Saya tidak bisa membayangkan kesedihan para pendiri NU melihat kenyataan NU saat ini," ucap Hanifsinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: