Terungkap, Tentara Bangladesh Tolak Gunakan Kekerasan terhadap Massa Pengunjuk Rasa

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 08 Agustus 2024 | 22:00 WIB
Tentara Bangladesh tolak gunakan kekerasan (Foto/X Bangladesh Military Affairs)
Tentara Bangladesh tolak gunakan kekerasan (Foto/X Bangladesh Military Affairs)

BeritaNasional.com - Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina memutuskan mengundurkan diri. Ia melarikan diri dari Bangladesh dan saat ini berada di India. Keputusan tersebut diambil setelah unjuk rasa yang memicu kekerasan menyebabkan jumlah korban terus meningkat. 

Kepala Angkatan Darat Jenderal Waker Us Zaman menyatakan, Hasina telah meninggalkan negara tersebut. Ia juga mengumumkan pemerintahan transisi.

Dalam pidatonya kepada rakyat, Zaman mengatakan, pentingnya menjalankan masa transisi dengan damai. Zaman juga menyatakan, tidak perlu lagi memberlakukan darurat militer.

Unjuk rasa baru-baru ini di Bangladesh merupakan momen penggulingan Hasina yang sudah terlalu lama berkuasa. Hasina yang berusia 77 tahun ini sudah berkuasa di Bangladesh selama 15 tahun berakhir.

Memang sudah terjadi keretakan hubungan antara Angkatan Darat dengan Pemerintahan Hasina yang terlalu lama berkuasa pada malam, sebelum ia melarikan diri.

Dikutip dari India TV, Zaman ternyata sering mengadakan pertemuan dengan para jenderalnya untuk mengatasi kondisi darurat di Bangladesh. Zaman dan para jenderalnya memutuskan bahwa tentara tidak akan menggunakan kekerasan seperti menembaki warga sipil untuk menegakkan jam malam.

Keputusan militer ini ternyata bertentangan dengan perintah Hasina. Menurut Reuters, hal ini dilaporkan oleh dua perwira militer yang mengetahui keterakan hubungan antara militer dengan Hasina.

Zaman menghubungi kantor Hasina, sehari sebelum ia pergi. Zaman menyampaikan kepada Hasina bahwa tentaranya tidak akan menerapkan karantina wilayah yang ia minta. Tentara juga tidak mau menggunakan kekerasan terhadap para pengunjuk rasa yang akhirnya meminta Hasina untuk mundur dari Pemerintahan Bangladesh.

Seorang pejabat militer Bangladesh mengatakan, Hasina tidak lagi mendapatkan dukungan dari pihak militer. Ini merupakan momen yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pemerintahan Hasina selama 15 tahun. Militer sudah tidak mau lagi mendukung Hasina berkuasa.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: