Terungkap, Naskah Kuno Nusantara Bahas Perjodohan hingga Obat-obatan

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Jumat, 09 Agustus 2024 | 04:00 WIB
Naskah kuno Nusantara (Foto/Pixabay)
Naskah kuno Nusantara (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Selama ini banyak anak muda yang kurang suka mengulik hal-hal berbau kuno, termasuk naskah kuno. Apalagi anak muda lebih suka terbuka dalam menerima budaya modern seperti dari Korsel lewat KPop, maupun budaya Amerika Serikat lewat film-film dan musiknya. Padahal mempelajari naskah kuno ternyata juga mengasyikkan.

Kurator Utama British Library Annabel Teh Gallop pun mengajak anak muda untuk mau mengulik naskah kuno di Nusantara.

"Anak muda seharusnya mau mengenal naskah kuno sebab banyak hal menarik di dalamnya. Kalian akan terkejut karena di naskah kuno ada berbagai hal soal  tentang perjodohan, pacaran, obat-obatan, dan apa saja pengalaman manusia, semua sudah ada di naskah kuno Nusantara,” kata Annabel.

Annabel yang merupakan penasihat untuk proyek Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (Dreamsea), sebuah proyek menyelamatkan naskah-naskah kuno di Asia Tenggara mengatakan, keragaman jadi salah satu hal penting dalam menjaga keberadaan naskah kuno.

"Naskah Sunda, Jawa, Melayu semua sangat penting. Jadi hibah naskah Sunda untuk Perpusnas kali ini sangat bermanfaat. Mudah-mudahan selanjutnya akan ditambah dengan naskah dari berbagai bahasa lai. Apalagi Indonesia kaya dengan keragaman naskah dan tradisi,” ujarnya.

“Anak muda awalnya masuk perpustakaan mungkin tidak tahu apa-apa tentang naskah. Bahkan hampir tidak bisa membaca aksara namun akhirnya saya malah jatuh cinta dengan naskah,”  kata Annabel.

Dikutip dari Antara, Perpusnas mengoleksi naskah manuskrip Sunda terbanyak di dunia usai mengakuisisi 536 naskah kuno Sunda koleksi R Haris Sukanda Natasasmita dan Peneliti asal Prancis Viviane Sukanda Tessier. Mereka telah menghimpun naskah-naskah Sunda pada tahun 1970-1980-an.

Akuisisi 536 naskah Sunda tersebut menambah koleksi 467 naskah manuskrip Sunda yang telah dimiliki Perpusnas, sehingga totalnya menjadi 1.003 naskah. Hal ini menempatkan Perpusnas sebagai institusi yang mengoleksi manuskrip Sunda terbanyak di dunia mengalahkan Perpustakaan Universitas Leiden di Belanda yang menyimpan 785 naskah sejenis.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: