Megawati Jawab Tudingan Intimidasi Polri: Masa Rakyat Nggak Boleh Ketemu

Oleh: Ahda Bayhaqi
Rabu, 14 Agustus 2024 | 13:39 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (BeritaNasional/doc. PDIP)
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (BeritaNasional/doc. PDIP)

BeritaNasional.com -  Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjawab tudingan bahwa dirinya mengintimidasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hanya karena ingin bertemu.

Megawati heran dengan tuduhan tersebut karena sebagai warga negara, dirinya hanya ingin menemui Kapolri.

"Ada orang ngomong, lho kok saya mengintimidasi Kapolri. Ini orang bukan orang Indonesia, ku rasa. Masa enggak ngerti aturan," ujar Megawati dalam pidato penyerahan rekomendasi calon kepala daerah di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Presiden kelima RI ini mengungkap bahwa dirinya adalah presiden yang memisahkan Polri dari ABRI. Ia malah heran karena sebagai rakyat Indonesia tidak boleh bertemu dengan pemimpin tertinggi kepolisian.

"Saya warga negara Indonesia. Saya yang memisahkan Polri. Betul apa tidak? Jaman presiden, loh. Terus masa rakyat nggak boleh ketemu sama Kapolri. Lah kalau saya bilang mau ketemu Kapolri, Kapolrinya kan mestinya buka pintu," ujar Megawati.

Kalau memang mau intimidasi, Megawati mengaku tidak akan melakukannya secara terbuka. Sementara itu, putri Proklamator RI Soekarno itu mengatakan belum ada tanggapan dari Kapolri Listyo Sigit.

"Kalau intimidasi, saya nggak ngomong di depan umum. Aih, aku pikir. Loh iya, kenapa nggak boleh ketemu Kapolri? Kapolrinya kan mau nggak ketemu sama saya. Sampai hari ini, nggak ada surat, 'Ibu Mega yang terhormat, ayo kita ngobrol'," kata Megawati.

Megawati pun mengungkapkan alasan kenapa ingin menemui Kapolri. Salah satu alasannya adalah adanya laporan, data, dan fakta terkait intimidasi serta ketidaknetralan aparat penegak hukum, baik dalam proses pemilu maupun penegakan hukum.

Megawati merasa terusik dengan kondisi tersebut. Karena itu, ia ingin mengingatkan pimpinan tertinggi di Polri bahwa hal tersebut tidak sejalan dengan tujuan reformasi.

"Masa diintimidasi hanya karena ada perintah dari atas. Atasnya mana? ‘Yang pasti, Bu, ada perintah dari atas’. Gile apa enggak? Gile apa enggak? Gile dong. Lah kok enggak mau bilang dari si ini, si ono, si ini, perintah ya dari atas," ujar Megawati.

Karena hal tersebut, Megawati berkali-kali meminta waktu untuk bisa bertemu dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

"Nanti diundang apa tidak, enggak tahu. Nanti tahu-tahu perwakilan (Kapolri yang menemui). Lihat saja nanti. (Tapi) Saya hanya mau ngomong kok (ke Kapolri), bapak, udah, insaf dong. Masa sih wargaku itu (diintimidasi padahal) warga Indonesia juga,” kata Megawati.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: