Bamsoet Dorong TNI Bentuk Angkatan Siber sebagai Matra Keempat

Oleh: Ahda Bayhaqi
Jumat, 16 Agustus 2024 | 10:52 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Foto/Tangkapan layar YouTube TV Parlemen).
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Foto/Tangkapan layar YouTube TV Parlemen).

BeritaNasional.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berbicara pentingnya pembentukan matra keempat di TNI yakni angkatan siber. Hal itu usai Bamsoet menyoroti isu keamanan siber di Indonesia yang dianggapnya perlu untuk ditingkatkan.

Bahkan, Bamsoet menyinggung perihal kasus peretasan data nasional yang menjadi sebuah isyarat urgensi ketersediaan lembaga pemerintah yang mampu fokus menangani keamanan siber hingga peraturan hukum

“Ketahanan keamanan siber di Indonesia juga masih perlu peningkatan. Ini terkait juga dengan kasus peretasan data nasional, yang mengisyaratkan urgensi ketersediaan lembaga pemerintah yang berfokus pada keamanan siber, termasuk peraturan hukum. Indonesia menurut National Cyber Security Index, masih menempati posisi ke-lima di Asia Tenggara dalam hal keamanan siber,” kata Bamsoet dalam pidato di sidang tahunan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Bamsoet pun mendorong agar pembentukan Angkatan Siber untuk menjadi matra keempat TNI. Hal ini tentunya akan memperkuat tiga matra yang ada di TNI yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

“Untuk itu, sudah saatnya Indonesia segera mempersiapkan pembentukan matra ke-IV Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan menghadirkan Angkatan Siber. Kehadirannya untuk memperkuat tiga matra yang sudah ada, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara,” jela dia.

Lebih jauh, Bamsoet menyebutkan bahwa posisi Geopolitik Indonesia sangat rawan, lantaran berhadapan langsung dengan trisula negara persemakmuran Inggris.

“Ini penting, mengingat posisi Geopolitik Indonesia sangat rawan, lantaran berhadapan langsung dengan trisula negara persemakmuran Inggris: Malaysia, Singapura, dan Australia, yang tergabung dalam Five Power Defence Arrangement (FFDA) bersama Selandia Baru dan Britania Raya, dan di sisi lain, juga berada dalam arena pertarungan geopolitik Rusia, Tiongkok, dan Amerika,” kata Bamsoet.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: