Respons Jokowi yang Adem dan Sejuk Bersama Golkar, Bahlil: Pohon Beringin Itu Membuat Teduh!

Oleh: Ahda Bayhaqi
Rabu, 21 Agustus 2024 | 23:14 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. (BeritaNasional/Elvis).
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. (BeritaNasional/Elvis).

BeritaNasional.com - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merasa bersama Golkar lebih adem dan sejuk daripada dengan yang lain.

Bahlil berujar, bilamana partai yang berlogo pohon beringin ini memang selalu membuat hati orang menjadi teduh. Karena sesuai dengan logo yang ada di Partai Golkar.

“Memang kalau pohon beringin itu kan membuat orang teduh,” kata Bahlil di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Namun Bahlil tak bisa merincikan ihwal konteks adem dan sejuk yang sebagaimana disampaikan Jokowi. Dia hanya melihat Jokowi lebih nyaman bersama Golkar dibandingkan di tempat yang lain.

“Ya pasti teduh ya, nyaman ya. Dan tadi pak Presiden sudah bilang di sini tempat ini nyaman,” ucap Bahlil.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo memuji-muji Partai Golkar sebagai sebuah partai yang besar. Bahkan Jokowi merasa bersama Golkar lebih adem dan sejuk daripada dengan yang lain.

"Partai yang besar, partai yang kuat, yang telah banyak berkontribusi bagi kemajuan bangsa kita Indonesia. Saya kalau melihat pohon beringin, bawaannya adem gitu, bawaannya sejuk apalagi di siang hari yang sedang panas-panasnya, sedang terik-teriknya kalau di bawah pohon beringin, betul-betul bawaannya adem dan sejuk," kata Jokowi dalam pidato penutupan Munas Golkar di JCC, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

"Berada di dekat pohon beringin, di bawah pohon beringin membuat kita lebih teduh," sambungnya.

Jokowi mengatakan, pada acara Golkar malam ini merasa lebih nyaman. Ia juga senang Golkar merupakan partai yang terbuka.

"Malam hari ini saya merasa sangat teduh, membuat kita lebih nyaman. Malam hari ini saya juga merasa lebih nyaman. Dan yang saya senang partai Golkar itu terbuka untuk siapapun," katanya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: