Serba-serbi Rendang: Sejarah, Manfaat, hingga Cara Pengolahan

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 22 Agustus 2024 | 02:05 WIB
Serba-serbi rendang. (Foto/Freepik)
Serba-serbi rendang. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Rendang adalah salah satu masakan tradisional Minangkabau berbahan dasar daging dan santan kelapa sebagai bahan utama dengan kandungan bumbu yang kaya rempah-rempah.

Bukan hanya di Indonesia, rendang begitu familier di mata masyarakat dunia. Tak heran, pada 2011 hingga 2017, rendang terpilih sebagai makanan terlezat nomor satu di dunia berdasarkan pilihan pembaca dalam survei yang dilakukan oleh Cable News Network (CNN). 

Rendang sendiri adalah masakan berbahan dasar daging kerbau yang merupakan hewan penting dalam kebudayaan Sumatera Barat dengan berbagai macam campuran bumbu yang sudah dihaluskan, seperti jahe, kunyit, lengkuas, cabai, bawang, dan rempah lainnya. 

Masakan tradisional ini juga menggunakan santan sebagai pengental dan dimasak dalam waktu yang cukup lama.

Bagi masyarakat Sumatera Barat, rendang sudah menjadi bagian dari kehidupan kuliner mereka sejak zaman nenek moyang terdahulu. 

Namun, tidak diketahui kapan tepatnya rendang pertama kali dibuat karena kurangnya penemuan bukti tertulis yang menjelaskan tentang hal tersebut. 

Hingga saat ini, para peneliti menduga bahwa rendang muncul sejak masyarakat Minang mengadakan acara adat mereka untuk pertama kalinya, di mana pada saat acara adat ini berlangsung, mereka menyajikan rendang sebagai jamuan untuk para tamu yang hadir. 

Sejarah Rendang

Dikutip dari laman Kemendikbud, salah satu literatur yang membahas tentang rendang sebagai masakan tradisional dari Minangkabau ditemukan pada awal abad ke-19. 

Namun, menurut Gusti Anan, seorang sejarawan dari Universitas Andalas, rendang sudah muncul sejak abad ke-16.

Kesimpulan ini didapatinya berdasarkan catatan yang ditemukan pada awal abad ke-19 tersebut yang menjelaskan bahwa dahulu masyarakat Minang sering merantau menuju Selat Malaka hingga ke Singapura. 

Perjalanan panjang tersebut mereka tempuh melalui jalur air selama kurang lebih satu bulan perjalanan. 

Tidak adanya perkampungan di sepanjang jalur perjalanan dan jauhnya jarak tempuh yang harus dilalui membuat para perantau ini menyiapkan bekal makanan yang dapat bertahan untuk waktu yang lama, dan makanan yang cocok untuk kondisi tersebut adalah rendang. 

Selain itu, Gusti Anan menduga bahwa pembukaan kampung baru pada abad ke-16 di wilayah pantai timur Sumatra hingga Singapura, Malaka, dan Malaysia oleh masyarakat Minang juga sudah memanfaatkan rendang sebagai bekal makanan mereka karena lamanya waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk mencapai tempat-tempat tersebut. 

Kebiasaan membawa bekal makanan inilah yang membuat rendang mulai dikenal oleh orang-orang di luar wilayah Sumatra Barat dan semakin dikenal karena rasa rempahnya yang khas. 

Selain dari literatur sejarah yang ditemukan pada awal abad ke-19, sejarah rendang dari Minang juga tertulis dalam catatan seorang penulis kuliner dan sastra yang bernama Kolonel Stuers pada tahun 1827. 

Dalam catatan tersebut, tertulis istilah makanan yang dihitamkan dan dihanguskan. Istilah tersebut kemudian diduga mengarah pada rendang. Menurut Gusti Anan, hal ini merupakan salah satu metode pengawetan yang biasa dilakukan oleh masyarakat Minang untuk memperpanjang masa simpan makanan. 

Rendang sendiri berasal dari kata marandang yang dalam bahasa Minang berarti memasak santan kelapa hingga mengering secara perlahan-lahan dan dalam waktu yang lama sampai berwarna cokelat kehitaman seperti warna makanan yang hangus.

Berbicara tentang sejarah rendang juga tidak dapat kita lepaskan dari orang-orang India yang mulai datang dan tinggal di daerah Minang pada awal abad ke-14 untuk melakukan kontrak perdagangan. 

Kedatangan pedagang India di tanah Minang inilah yang menyebabkan terjadinya akulturasi budaya, termasuk pengenalan bumbu dan rempah-rempah yang digunakan dalam memasak. 

Ada banyak pendapat yang mengatakan bahwa masakan kari yang merupakan makanan khas India merupakan asal muasal dari pembuatan rendang. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan santan kelapa atau karambia dalam bahasa Minang sebagai pengental rendang sama dengan India yang menggunakan santan kelapa sebagai pengental dalam pembuatan masakan karinya. 

Hal ini juga dikuatkan dengan adanya pernyataan dari ahli waris Kerajaan Pagaruyung yang mengatakan adanya kemungkinan bahwa rendang merupakan masakan kari yang diproses lebih lanjut sehingga memiliki sifat yang lebih kering dan tahan lama dibandingkan kari yang masih berkuah.

Manfaat Rendang

Selain enak, bumbu rendang juga sehat. Hal itu karena berbagai jenis rempah yang menjadi bahan-bahannya mengandung senyawa bioaktif yang memiliki potensi manfaat kesehatan, seperti antioksidan dan sifat anti-inflamasi.

Contohnya, daun kunyit memiliki sifat antiinflamasi kurkumin, sehingga bermanfaat untuk membantu meringankan nyeri sendi. Rempah tersebut juga memiliki kandungan antimikroba, sehingga bisa mencegah berbagai masalah kesehatan.

Ada lagi daun jeruk yang juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan, membersihkan darah, dan meningkatkan kesehatan mulut. Kayu manis, cengkeh, kembang lawang, jahe, kunyit, dan lain-lain, semua juga memiliki kandungan atau senyawa yang baik untuk kesehatan.

Namun, ingat, bumbu rendang daging sapi juga menggunakan 1 liter santan kental. Bahan yang satu ini sebenarnya juga memiliki beragam nutrisi yang menyehatkan, seperti protein, lemak, karbohidrat, kalium, hingga vitamin C. 

Namun, kandungan lemak jenuh dalam santan cukup tinggi, sehingga mengonsumsinya secara berlebihan bisa menyebabkan masalah kesehatan.

Berbagai masalah kesehatan yang bisa terjadi akibat konsumsi ekstrak buah kelapa tersebut, antara lain diare, asam lambung naik, tekanan darah tinggi, meningkatkan berat badan, dan risiko penyakit jantung.

Resep Bumbu Rendang

Berikut bahan dan cara membuat bumbu rendang daging sapi yang lezat:

Bahan-bahan:

1 kg daging sapi.

1 liter santan kental dari 3 butir kelapa (perasan pertama tanpa air).

550 gram kelapa parut, disangrai sampai kecokelatan.

5 lembar daun salam.

1 lembar daun kunyit.

10 lembar daun jeruk.

5 batang serai.

1/2 batang kayu manis.

3 butir cengkeh.

2 sdt garam.

1 buah kembang lawang.

Bumbu halus:

65 gram bawang putih.

125 gram bawang merah.

15 gram kunyit.

35 gram jahe.

75 gram lengkuas.

35 gram kemiri.

1/2 sdt lada bubuk.

1 sdt ketumbar.

1 buah kapulaga.

1/4 buah pala.

Cara Pengolahan

Pertama-tama, tumis bumbu halus dan kelapa parut sangrai. Aduk rata.

Kemudian, masukkan daun salam, daun jeruk, daun kunyit, dan serai. Masak hingga wangi.

Setelah itu, masukkan daging. Aduk rata.

Tuang santan. Aduk rata.

Masak rendang dengan api kecil hingga rendang mengering. Rendang daging sapi siap kamu sajikan untuk acara spesial.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: