Faisal Basri dan Puisi Terakhirnya: Rumah Indonesia, Rumah Kita

Oleh: Imantoko Kurniadi
Kamis, 05 September 2024 | 10:55 WIB
Faisal Basri meninggal dunia pada usia 65 tahun. (BeritaNasional/Doc. INDEF)
Faisal Basri meninggal dunia pada usia 65 tahun. (BeritaNasional/Doc. INDEF)

BeritaNasional.com -  Faisal Basri, Ekonom Senior Universitas Indonesia, meninggal dunia pada Kamis pagi sekitar pukul 03.50 WIB.

Ini menjadi kabar buruk bagi Tanah Air. Pria bersuara lantang dengan pemikiran yang tajam dan kritis itu kini tak lagi terdengar.

Kritik yang kerap membuat gemetar dengan sederet data dan analisis yang membentang bak sajadah menuju kebenaran itu, kini senyap.

Meski senyap, berbagai pemikiran Faisal Basri masih tetap bisa menjadi rujukan logis di berbagai platform dan tetap mencerahkan. Pemikirannya terus tumbuh hingga saat ini.

Menghentak memang dan sering juga nyelekit, tapi Faisal Basri tetap Indonesia, yang cintanya terhadap Tanah Air tidak sebatas ujung kuku, tapi menyeluruh hingga jiwa raganya.

Setidaknya itu tercermin dari postingan terakhir sang pendiri Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) di faisalbasri.com, sebuah puisi yang dirilis sehari sesudah perayaan Kemerdekaan Indonesia, Minggu (18/8/2024). Simak berikut puisinya:

Rumah Indonesia, Rumah Kita

Rumah Indonesia, Rumah Kita

Indonesia adalah Rumah Kita

Tempat  bermukim buat semua

Tak membedakan suku, warna kulit, agama, dan asal muasal

Untuk merajut asa wujudkan Indonesia yang berkeadilan dan sejahtera

*

Kita berbagi cerita dan cara

Bukan memonopoli mau sendiri dan mimpi kosong

Bukan dengan memaksakan kehendak dengan bedil

Bukan dengan menindas kelompok yang tidak disuka.

Bukan dengan membungkam barisan seberang

*

Anasir-anasir negara dan korporasi berkelindan

Mewujudkan mimpi mereka sendiri

Merampas tanah rakyat

Membungkam suara Nurani

Mengeruk kekayaan negeri untuk membangun kerajaan lewat politik dinasti

Mereka membentuk kawanan rayap dan kecoak bertaring tajam

Mengusik rumah kita, Rumah Indonesia

*

Mereka kian menggerogoti segala penjuru rumah kita

Menyerang fondasi

Mengacak-acak pilar-pilar bangunan

Membombardir atap

Tak pelak, Rumah Indonesia mulai oleng

*

Dentuman drum

Lengkingan gitar

Alunan dan pekik penyanyi

Entakan kaki-kaki penonton

Membuat kawanan rayap dan kecoak

Pekak dan tuli

Pandangan matanya merabun

Sekujur tubuhnya kuyu

Dengan lemah lunglai, mereka mengambil Langkah seribu terbirit-birit

Meninggalkan arena

*

Kini saatnya 

Kita kembali menata Rumah Indonesia

Memperkuat fondasi

Mereparasi pilar-pilar

Dan menambal kebocoran

Untuk mewujudkan Indonesia baru

Mewariskan kejayaan bagi generasi mendatang

*

Saatnya

Kejujuran

Yang memimpin

Bangsa ini

Faisal Basri, meninggal dunia pada usia 65 tahun. Ia menghembuskan napas terakhir pada pagi ini, pukul 03.50 WIB, di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta.

Jenazah Faisal Basri akan dibawa ke rumah duka yang berada di kompleks Gudang Peluru, Jakarta Selatan. Prosesi pemakaman akan dilaksanakan setelah salat Asar, dimulai dari Masjid Az-Zahra yang terletak di kawasan Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan.

Faisal Basri meninggalkan istri tercintanya, Syafitrie Nasution, serta ketiga anak mereka: Anwar Ibrahim Basri, Siti Nabila Azuraa Basri, dan Muhammad Attar Basri.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: