Warga kelas Menengah Rentan Turun Kasta

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Sabtu, 07 September 2024 | 02:00 WIB
Ilustrasi warga kelas menengah (Foto/Freepik)
Ilustrasi warga kelas menengah (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia (UI) Rissalwan Habdy Lubis mengatakan, perlu ada program jaminan sosial (jamsos). Apalagi saat ini penduduk kelas menengah rentan mengalami turun kelas.    

Rissalwan mengatakan, salah satu aspek yang dapat menjaga kondisi kelas menenga yakni menjadi penggerak ekonomi. Hal ini bisa dilakukan dengan memastikan program jaminan sosial yang kuat dan didukung dengan data mumpuni agar tepat sasaran.

"Ketepatan sasaran program berdasarkan data yang akurat harus jadi perhatian serius," katanya.

Dengan adanya basis data yang akurat tersebut, maka berbagai program jaminan sosial yang dijalankan pemerintah dengan anggaran yang tinggi dapat lebih efektif untuk terus memperbaiki kondisi masyarakat saat ini.

Sejumlah jaminan sosial itu contohnya seperti Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang dijalankan BPJS Ketenagakerjaan, Kartu Prakerja untuk peningkatan kompetensi dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk meringankan biaya pendidikan.   

Rissalwan mendorong inovasi program jaminan sosial tidak hanya yang dijalankan oleh pemerintah pusat tapi potensi dapat dilakukan pula oleh pemerintah daerah.

"Inovasi dan upaya-upaya konkret program-program dan sumber daya lokal itu seharusnya bisa dimaksimalkan untuk mengurangi bergesernya tingkat kesejahteraan masyarakat," kata dikutip dari Antara.  

Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2024 memperlihatkan turunnya jumlah penduduk kelas menengah. Data pada 2019 memperlihatkan jumlah 57,33 juta orang yang kemudian turun menjadi 53,83 juta orang pada 2021.

BPS kembali mencatat penurunan jumlah penduduk kelas menengah pada 2022 menjadi 49,51 juta orang dan 48,27 juta orang pada 2023 yang kembali turun pada tahun ini menjadi 47,85 juta orang.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: