Pogba Ajukan Banding, Berharap Sanksi Larangan Bermain 4 Tahun Karena Doping Dihapus

BeritaNasional.com -   Paul Pogba, gelandang Juventus yang tengah berjuang melawan larangan doping yang dijatuhkan kepadanya, telah memberikan kesaksian di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Pogba berharap agar masa larangannya dapat dicabut melalui proses ini.

Dalam sidang yang berlangsung di CAS, Pogba menyampaikan argumennya untuk membantah tuduhan doping yang mengakibatkan dia mendapatkan sanksi.

Atlet asal Prancis ini menghadapi larangan bermain yang signifikan setelah tes doping menunjukkan hasil positif untuk zat yang tidak diizinkan. Dengan kesaksiannya, Pogba berusaha membuktikan bahwa hasil positif tersebut mungkin disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak terkait dengan pelanggaran aturan.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pogba untuk membersihkan namanya dan melanjutkan karier sepak bolanya tanpa adanya halangan dari kasus doping tersebut. Proses hukum di CAS menjadi krusial dalam menentukan masa depan Pogba di dunia sepak bola, serta dampaknya terhadap tim yang ia bela.

Sementara Juventus dalam keterangana tidak menutup kemungkinan masalah ini bakal menutup kariernya di klub berjulug Si Nyonya Tua itu. 

"Karier Pogba di Juventus kemungkinan sudah berakhir, dan gelandang tersebut perlu mempertimbangkan untuk bermain di klub lain meskipun ia memenangkan bandingnya dan diizinkan kembali ke lapangan," tulis keterangan klub, dikutip dari Juvefc, Sabtu (7/9/2024).

Sebelumnya Paul Pogba telah resmi dijatuhi hukuman larangan bermain selama empat tahun dalam dunia sepak bola. Gelandang Juventus dan Timnas Prancis ini terbukti menggunakan zat doping.

Pengadilan Anti-Doping Nasional Italia (NADO Italia) telah menyetujui tuntutan dari Jaksa FIGC, Federasi Sepak Bola Italia. Keputusan ini menjatuhkan hukuman larangan bermain selama empat tahun kepada Pogba.

Pogba terbukti positif menggunakan zat DHEA dalam tes doping setelah pertandingan Juventus melawan Udinese pada Agustus 2023. Zat ini termasuk dalam kategori doping.