Andry Wibowo: Jaga Keberagaman di Era Revolusi Industri 4.0

Oleh: Ahda Bayhaqi
Senin, 09 September 2024 | 20:25 WIB
Staf Ahli Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam Irjen Pol Andry Wibowo saat sosialisasi empat pilar. (BeritaNasional/Ahda).
Staf Ahli Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam Irjen Pol Andry Wibowo saat sosialisasi empat pilar. (BeritaNasional/Ahda).

BeritaNasional.com - Indonesia saat ini telah memasuki era Revolusi Industri 4.0 dengan ditandai kemajuan teknologi digital, internet of things, dan kecerdasan buatan atau AI. Di tengah perubahan era ini, diharapkan masyarakat menjaga keberagaman.

Hal itu disampaikan Staf Ahli Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam Irjen Pol Andry Wibowo saat sosialisasi empat pilar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024).

"Era ini melanjutkan perjalanan panjang revolusi industri sebelumnya, yang telah membawa perubahan signifikan dalam peradaban manusia," kata Andry.

Revolusi Industri 4.0 menghadirkan tantangan baru, teknologi tidak hanya menjadi alat penting, tetapi juga berpotensi menggantikan peran manusia dalam berbagai sektor pekerjaan.

"Generasi mendatang akan dihadapkan pada persaingan dengan teknologi," jelas Andry.

Namun punya dampak sosial meningkatkan individualisme dan fanatisme terhadap kelompok tertentu menjadi perhatian, terutama dalam konteks multikulturalisme Indonesia yang beragam.

Sebagai negara kepulauan yang strategis, Indonesia memiliki keragaman etnis, agama, dan keyakinan yang harus dijaga. Namun, keterbukaan terhadap produk dan budaya asing juga menjadi tantangan tersendiri. 

"Hal ini tercermin dari bagaimana Indonesia menerima produk-produk dari negara-negara yang pernah menjajahnya," jelas Andry.

Karena itu, Andry melihat tantangan ke depan meliputi isu keberagaman gender, orientasi seksual, dan potensi konflik yang dapat timbul akibat perbedaan ras serta keyakinan.

"Belajar dari negara-negara seperti Yugoslavia, yang terpecah karena konflik internal, Indonesia harus waspada agar tidak mengalami hal serupa," himbaunya. 

Karena itu, Andry berharap generasi muda mampu menjaga keberagaman, membangun patriotisme, dan nasionalisme. Peran guru dalam pendidikan sangat penting, khususnya dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila serta semangat juang para pahlawan. 

"Kegiatan Pramuka, misalnya, dinilai sebagai wadah efektif untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan menjaga persatuan bangsa," ujar Andry .

"Dengan menjaga keberagaman serta mengantisipasi tantangan era teknologi, Indonesia diharapkan tetap bersatu dan tangguh di masa depan," tegasnya.

 sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: