Pemkot Depok Dapat Penghargaan Penataan Transportasi, Reaksi Warga Malah Kesal dan Mempertanyakan

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 12 September 2024 | 06:28 WIB
Pemkot Depok Penghargaan Penataan Transportasi. (Foto/beritadepok.go.id).
Pemkot Depok Penghargaan Penataan Transportasi. (Foto/beritadepok.go.id).

BeritaNasional.com - Pemerintah Kota Depok (Pemkot) Depok meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN). Adapun penghargaan itu sebagai bentuk atas konsistensinya dalam penataan transportasi yang berfokus pada peningkatan keselamatan, kenyamanan dan kelancaran lalu lintas.

Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) setelah melalui penilaian ketat terhadap beberapa indikator.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Zamrowi, mengungkapkan bahwa penghargaan ini merupakan hasil dari kolaborasi yang baik antara Pemkot Depok dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, provinsi dan sejumlah Perangkat Daerah (PD).

"Ini merupakan penghargaan tertinggi dari pemerintah pusat untuk kabupaten atau kota yang mampu mengelola sistem transportasi yang aman dan terintegrasi. Yang dinilai adalah jaringan jalan mulai dari jalan kabupaten, kota, provinsi, hingga nasional," ujar Zamrowi dikutip dari laman resmi Pemkot Depok, Kamis (11/9/2024).

Zamrowi menjelaskan bahwa sejumlah jalan di Depok, seperti Jalan M. Yasin, Jalan Margonda, Jalan Ir. H. Juanda dan Jalan Arif Rahman Hakim, merupakan bagian dari jaringan jalan yang menjadi objek penilaian.

Lebih lanjut, Zamrowi menyoroti pentingnya kolaborasi dengan PD lain, seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), terutama dalam hal penanganan kecelakaan melalui Call Center 112. 

"Dengan kolaborasi ini, kita dapat merespons cepat setiap insiden di jalan, baik oleh tim Polres maupun tim kesehatan dari Dinkes," ujarnya.

Salah satu indikator penilaian yang juga mendapatkan apresiasi adalah transportasi publik. Bus Trans Depok menjadi transportasi yang paling banyak diminati oleh masyarakat, dengan jumlah penumpang harian mencapai 5.300 hingga 5.500 orang.

"Ini membuktikan bahwa trayek yang dipilih sangat tepat, dengan load factor yang mencapai 130 persen," jelas Zamrowi.

Ke depannya, Pemkot Depok akan terus meningkatkan sektor transportasi, termasuk peremajaan angkot menjadi Mikrotrans Depok dengan angkot ber-AC, serta mengembangkan fasilitas transportasi umum lainnya.  Zamrowi berharap agar masyarakat dapat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal yang lebih efisien.

“Yang penting, kita juga perlu perbaikan infrastruktur jalan oleh Dinas PUPR untuk mendukung kelancaran transportasi publik. Kami akan terus berusaha untuk menjadikan transportasi di Depok semakin modern dan terintegrasi," kata Zamrowi.

Respons warga

Salah satu warga Depok bernama Fara (30) mengaku kaget atas penghargaan yang diterima oleh Pemkot Depok tersebut. Pasalnya menurut dia jalanan yang ada di Depok semisalnya di kawasan Beji, Depok sangat amat semrawut.

“Waduh, baru tahu ya dapat pengharagaan itu. Padahal, kalo lihat di daerah Beji, waduh itu semrawut bener dan setiap harinya selalu macet,” kata Fara, Kamis (12/9/2024).

Fara pun menyinggung transportasi publik yang ada di daerah Beji itu. Pasalnya, dia bilang di sana masih jauh dibandingkan dengan Jakarta dan hanya ada satu saja transportasi umum yakni Angkot.

“Transportasi paling angkot, kalo gak ojek online ya,” beber dia.

Senada, warga Depok lainnya yakni Tarmizi mengaku kaget atas penghargaan yang diterima Pemkot Depok itu. Karena dia bilang penataan arus lalu lintas di Kota Depok masih kurang terurus.

"Dapat penghargaan dari mana? Wong semrawut gitu kok. Putaran jalan yang dijaga pak ogah, jadi bikin macet di Jalan Arif Rahman hakim. Belum lagi pengendara yang banyak lawan arah,” tutur Tarmizi.

Tarmizi juga menyoroti banyaknya angkot yang berhenti sembarangan di jalan M Yasin saat pagi dan sore hari. Atas perbuatan mereka, arus lalu lintas pun menjadi terganggu alias macet.

“Apalagi jalan M Yasin, macet parah kalau pagi dan sore, angkot ngetem,” tegas dia.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: